Sabtu 14 Jan 2017 17:38 WIB

Wasekjen MUI Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Pontianak

Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahim, Jalan Parit Haji Husin I Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (14/1).

Dalam tausiahnya di Pontianak, KH Tengku Zulkarnain mengajak umat Muslim bersama-sama meramaikan Masjid Baiturrahim yang baru saja diresmikan. "Karena Rumah Allah bukan tempat tinggal Allah, tetapi rumah yang penuh rahmat Allah," katanya.

Ia menjelaskan, seluruh mahkluk yang beriman akan mendapat rahmat dari Allah. "Alangkah bangganya kita lahir dan sampai mati bersama atau tetap beriman kepala Allah SWT. Kalau ada orang yang lima waktu terus shalat di masjid mustahil hidupnya melarat karena masuk masjid dapat rahmat dan begitu keluar shalat dari masjid dan perbanyak zikir maka akan dapat rezeki," ungkapnya.

Orang Islam, ujar dia, hidup tidak jauh dari masjid baru kemudian mengurus hal duniawi. "Makanya umat Muslim di Pontianak patut berbangga bisa membangun Masjid Raya Mujahidin dengan anggaran mencapai Rp 100 miliar lebih," katanya.

Ia menambahkan, siapa yang membuat masjid walau hanya sebesar kandang burung, maka Allah SWT akan bangunkan surga baginya. Ia melanjutkan, Nabi berkata jika zina merajela, maka akan diturunkan penyakit yang tidak bisa terobati.

"Maka memperbaiki moral adalah tanggung jawab kita semua sehingga tidak boleh tidak peran ulama dibutuhkan dalam memperbaiki kerusakan moral tersebut," katanya.

Makanya, menurut dia, umat Muslim jangan "belajar" melalui Google karena akan sesat, tetapi belajarlah pada ulama agar tidak sesat. "Kemarin saya dicegat oleh sekelompok orang di Sintang, bawa senjata tajam, begitu pintu pesawat dibuka mereka menolak FPI, padahal saya Wasekjen MUI. Dan saya tidak pernah menghina siapa pun. Atas kejadian itu, saya tidak benci atau lainnya," katanya.

Dia mengatakan dalam agama manapun tidak boleh menghina agama lain, atau lebih dikenal lakum diinukum wa liya diin, artinya bagimu agamamu, bagiku agamaku. Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengucapkan terima kasihnya kepada KH Tengku Zulkarnain dalam memberikan tausiahnya di Kota Pontianak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement