Sabtu 14 Jan 2017 15:10 WIB

1.013 Warga Bima Mengungsi Akibat Banjir Susulan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir susulan kembali melanda Kota Bima akibat hujan deras dan meluapnya sungai Padolo pada Jumat (13/1). Sejumlah warga mengungsi ke masjid.
Foto: Foto: Rangga Komunitas Babuju
Banjir susulan kembali melanda Kota Bima akibat hujan deras dan meluapnya sungai Padolo pada Jumat (13/1). Sejumlah warga mengungsi ke masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pelaksana Tugas Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Pemerintah Kota Bima Syahrial Nuryadin mengatakan, sekitar 1.013 warga Bima mengungsi karena banjir susulan yang terjadi Jumat (13/1) kemarin.

Dia menjelaskan, sebanyak 1.013 pengungsi tersebar pada lima titik yaitu, Masjid Sultan Salahuddin, Kelurahan Paruga sebanyak 816 jiwa; Gunung Dana Taraha, Kelurahan Dara 20 jiwa; Masjid Arrahman, Kelurahan Dara 50 jiwa; Masjid Baburahmah, Kelurahan Dara 10 jiwa; dan Masjid Baitul Makdis Kelurahan Tanjung sebanyak 97 jiwa.

"Tidak ada kerusakan infrastruktur dan korban jiwa," ujarnya dalam keterangan yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Sabtu (14/1).

Dia menuturkan, sejumlah wilayah yang terdampak banjir susulan meliputi, Kelurahan Paruga, Kelurahan Dara, Kelurahan Tanjung, Kelurahan Rontu, Kelurahan Rabadompu Timur, dan Kelurahan Penaraga.

Sejak Jumat sore, ia katakan, para camat dan lurah setempat mengecek kondisi warga terdampak dan mendata warga yang mengungsi. Selain itu, Dinas Sosial juga telah membuka dapur umum dan mendistribusikan nasi bungkus untuk para pengungsi. Untuk kebutuhan air bersih, Dinas PU telah mengoperasikan mobil tangki.

"Dinas terkait, PU, Kebersihan, Perhubungan, Kesehatan, Pertanian, Dikpora meninjau infrastruktur per sektor masing-masing pada Jumat malam dan mulai melaksanakan kegiatan pembersihan pada Sabtu pagi," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement