Jumat 13 Jan 2017 20:17 WIB

Tak Semua Awak Media Bisa Ikuti Debat Pilkada DKI

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Esthi Maharani
Suasana jelang debat resmi Pilkada DKI di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1).
Foto: Republika/Dian Fath
Suasana jelang debat resmi Pilkada DKI di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam debat kandidat perdana  Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)  DKI, tidak semua awak media dapat melakukan peliputan secara langsung di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan,  Jumat (13/1) malam ini.

Pantauan Republika, sempat terjadi ketegangan‎ antara pihak KPUD DKI dengan awak media. Pasalnya,  para awak  media cetak, online, televisi dan radio  tidak bisa melakukan peliputan seputaran lobi utama. Alasannya karena faktor keamanan.

Sejumlah awak media yang diperbolehkan masuk ke area debat untuk melakukan liputan hanya fotografer dan stasiun televisi media partner, seperti Jawa Pos TV, TV One dan NET TV. Padahal, sebagian besar awak media sudah mendaftar ke KPUD beberapa hari sebelumnya,  sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh pihak KPUD DKI.

Ketua KPUD DKI, Sumarno mengatakan, wartawan online dan cetak tidak diperkenankan memasuki area debat karena kebijakan dari stasiun TV yang menyiarkan debat secara langsung.

"Itu (kebijakan) TV penyelenggara, jadi yang terkait dengan off air teknis debat KPU. Tapi kalau penyiaran sudah disiarkan penyelenggara TV yang sudah ajukan proposal," jelas Sumarno.

Meskipun tidak diperbolehkan memasuki ruang debat, sambung Sumarno, pihak KPUD menyiapkan satu buah layar besar di press room. "Kan masih bisa meliput, " ucapnya.

Debat  publik perdana antar kandidat Pilkada DKI ini diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Tema debat pada hari ini adalah terkait sosial-ekonomi, lingkungan dan transportasi serta pendidikan.

KPUD DKI Jakarta telah memilih empat panelis dari kalangan profesional dan akademisi. Mereka adalah dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Imam B Prasodjo, dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat, pengamat perkotaan yang juga dosen Teknik Planologi, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti Yayat Supriatna, terakhir Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati.

Selain empat panelis, KPU DKI Jakarta menunjuk mantan jurnalis senior Dwi Noviratri Koesno atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ira Koesno sebagai moderator debat pertama.

Debat ini akan disiarkan langsung oleh NET TV, TV One, dan Jawa Pos TV tepat pukul 20.00 WIB. Selanjutnya, debat ini juga akan delay oleh 7 stasiun TV lainnya yaitu, TVRI, SCTV, MNC TV, Trans Corp, Metro TV, Kompas TV, dan Jak TV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement