Kamis 12 Jan 2017 15:20 WIB

Kedatangan Wasekjen MUI di Sintang Ditolak Warga Dayak

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham
Wakil Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Wakil Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI), KH. Tengku Zulkarnain dikabarkan ditolak oleh warga Dayak saat kunjungannya ke Sintang, Kalimantan Barat, Kamis (12/1). Ketika Republika.co.id mengonfirmasi secara langsung, Ustaz Tengku membenarkan kabar tersebut, namun ia enggan menyampaikan informasi dan kronologis lebih jauh terkait penolakan tersebut.

"Kalau saya usul silahkan tanyakan kepada Polres Sintang, soal itu," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (12/1). Lebih lanjut ia mengatakan, ada baiknya pihak Polres setempat yang menjelaskan duduk perkara ini, sambil memberikan nomor salah satu pimpinan di Polres Sintang.

Kabagsos Polres Sintang yang enggan disebut namanya menyebut kejadian terjadi di Bandara Susilo Sintang. Ketika itu memang sudah dalam pengamanan kepolisian. "Intinya kita tidak ada tendensi macam-macam, banyak pertimbangan yang harus dilakukan saat kejadian," kata dia.

Ia pun enggan lebih jauh menjelaskan insiden penolakan tersebut. "Biar Kapolres yang akan menjelaskan," katanya. Sayangnya, yang bersangkutan enggan menyampaikan komunikasi wartawan kepada Kapolres hingga berita ini diturunkan.

Sebelumnya dikabarkan Wasekjen MUI, KH. Tengku Zulkarnain ditolak oleh para pemuda Dayak. Penolakan itu terjadi sesaat ketika pintu pesawat terbuka dan menurunkan penumpang di Bandara Susilo, Sintang, Kamis (12/1).

Karena penolakan tersebut, Ustaz Tengku Zulkarnain beserta rombongan, di antaranya Kepala Pengurus Ponpes LPKA Kabupaten Bengkayang M. Effendy Khoiri dan Lukmanul Hakim, langsung bertolak kembali ke Pontianak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement