REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -  Wacana akan dibangun Disneyland di Kulonprogo tak bisa dilepaskan dari adanya rencana pembangunan bandara baru di wilayah tersebut, (New Yogyakarta International Airport-Red).

"Kalau hal itu bisa direalisasikan menjadi baik. Hanya yang perlu menjadi catatan, Yogyakarta bukan kota wisata melainkan kota budaya. Kalaupun pembangunan Disneyland jadi, harus ada nilai-nilai budayanya,’’ kata Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X pada wartawan, di Gedung Pare Anom, Kepatihan Yogyakarta, Rabu (11/1).

Lebih lanjut Sri Paku Alam mengatakan sebagai kota budaya, Yogyakarta bisa mengemban budaya sekaligus wisata dan budaya bisa menarik wisata karena budaya itu lebih luas. Tetapi kalau kota wisata kemungkinan budayanya hilang dan hanya hingar-bingar.

‘’Sekarang ini dengan adanya UUK (Undang-Undang Keistimewaan-Red) mendapat amanah dari Pusat bagaimana budaya, wisata dan pendidikan menjadi utama. Tetapi kami di pemerintahan lebih menekankan pada kota budaya. Walaupun Yogyakarta menjadi destinasi wisata kedua setelah Bali. Sebagai Kota Budaya rasanya lebih tenteram,’’tuturnya.

Terkait adanya wacana di Kulonprogo akan masuk investor Disneyland, sebelumnya Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan belum lama ini dari terdapat investor dari Singapura yang meninjau daerah Tuksono, Sentolo, Kulonprogo.

"Para investor dari Singapura sudah datang dan meninjau lokasi, tetapi saya belum mengetahui kelanjutannya,’’kata dia.  Namun Tavip mengaku belum bertemu secara langsung dengan para investor sehingga tidak mengetahui secara detail dari proses survei yang dilakukan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika