Rabu 11 Jan 2017 12:45 WIB

Malam Ini, Pasangan Calon Wali Kota Tasik Jalani Debat

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Berdebat (ilustrasi)
Foto: technode.com
Berdebat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya akan mengadakan debat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kota Tasikmalaya di Hotel Santika, pada Rabu, (11/1) mulai pukul 19.30 hingga 22.30 WIB. Akibat keterbatasan dana, debat tersebut hanya dilakukan sekali saja.

Anggota Komisioner KPU Kota Tasikmalaya Ade Kurnia menjelaskan adanya penyesuaian dana sehingga debat kandidat hanya dilakukan sekali. Usai debat, paslon masih diberikan waktu menggelar kampanye terbuka sesuai jadwal supaya bisa meningkatkan elektabilitas. Mengenai tujuan diadakannya debat, kata dia supaya masing-masing paslon bisa saling uji visi misi di koridor yang jelas. Selain itu, supaya masyarakat bisa menentukan pilihannya pada Pilkada Februari mendatang.

“Para calon bisa saling uji lewat pertanyaan moderator atau paslon lain. Kalau dari sudut pandang pemilih, pemilik suara bisa menilai secara langsung, pasangan mana yang teruji kapabilitasnya dan mempunyai sikap yang baik untuk menyelesaikan masalah," katanya pada wartawan.

Ade menerangan kegiatan debat kandidat Paslon Pilkada Kota Tasikmalaya terbagi menjadi enam segmen. Segmen pertama berupa pemaparan visi misi dari setiap masing-masing calon, dilanjutkan dengan penajaman visi dan misi yang dipimpin oleh moderator yaitu Rektor Universitas Siliwangi Rudi Priyadi. Di segmen selanjutnya, moderator mengajukan pertanyaan pada masing-masing paslon sesuai dengan tema yang dipilih oleh paslon. Segmen ketiga dan keempat berisi seputar tanya jawab antar paslon.

"Adapun segmen lima tanya jawab berupa sanggahan dan bantahan. Terakhir, segmen keenam merupakan tanggapan penutup dari masing-masing paslon," ujarnya.

Disinggung soal pertanyaan yang akan muncul dalam debat nanti, kata dia, merupakan hasil rumusan dari tim. Tim tersebut terdiri dari mantan Komisioner KPU Kota Tasikmalaya Yusuf Abdullah, Dose STAI Bekti, dan Rektor Unsil. Selain tim, ia menyebut masyarakat diizinkan memberikan pertanyaan dengan mekanismenya menyerahkan pertanyaan terlebih dahulu ke KPU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement