REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak sembilan titik panas yang tersebar di Riau, Selasa (10/1). Titik panas itu mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tersebar di wilayah tersebut.
"Sembilan titik panas yang terdeteksi Satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB tersebar di empat kabupaten di Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.
Ia merincikan kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir masing-masing terpantau tiga titik panas.
Di Rokan Hilir, titik panas terdeteksi di kecamatan Bagan Sinembah dan Tanah Putih. Sementara di Rokan Hulu, titik panas terdetksi di kecamatan Rokan Empat Koto dan Tembusan. Selanjutnya dua titik panas terpantau di kabupaten Siak. Keduanya terpantau di Kecamatan Siak Sri Indra Pura.
Sementara satu titik panas lainnya terpantau di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dari sembilan titik panas tersebut, empat diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. "Empat titik api terdeteksi di Rokan Hilir dua titik serta Rokan Hulu dan Siak masing-masing satu titik," jelasnya.
Dalam tiga hari terakhir, BMKG mulai mendeteksi munculnya titik-titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Menurut data BMKG, titik panas menyebar di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur menjelaskan dalam beberapa hari terakhir sejumlah daerah memang mengalami kebakaran lahan. "Setelah mendapat data titik panas dari BMKG, kita langsung lakukan pemeriksaan. Memang sempat ditemukan titik panas di sejumlah daerah seperti Inhu, Kuansing dan Siak. Namun sudah berhasil diatasi," jelasnya.
Meski begitu, ia mengatakan BPBD Riau tetap mewaspadai mulai munculnya titik-titik panas itu dengan meningkatkan koordinasi antarwilayah. 2016 lalu, kebakaran hutan dan lahan menghanguskan ribuan hektare lahan di Provinsi Riau. Akan tetapi, kebakaran tersebut tidak menyebabkan terjadinya kabut asap seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.