REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) membantah klaim seorang pria yang diamankan dari luar lokasi sidang kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Gedung Kementerian Pertanian, Jalan RM Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Selasa (10/1).
Saat pria berperawakan tegap dengan rambut cepak itu diamankan karena diduga membuat onar, dia mengatakan sebagai Satpam Yayasan AGP.
Yayasan AGP melalui salah satu direktur unit usaha sekuritinya, A.P. Wisesa menegaskan, setelah timnya melakukan pengecekan langsung, dipastikan pria berinisial SI tu bukan anggota dari Sekuriti Yayasan Artha Graha Peduli.
"Kami datang dan cek langsung ke yang bersangkutan, ternyata setelah dimintai keterangan dan periksa identitas, dia buka anggota sekuriti kami," ujar Wisesa dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/1).
Saat diperiksa, justru dari identitas yang digeledah oleh timnya, SIT diketahui merupakan satpam dari perusahaan pengelola sekuriti lain. Atas hal ini, Wisesa mengatakan, pihak Yayasan AGP telah meminta kepolisian untuk mencari tahu alasan dari klaim tak bertanggung jawab yang dilontarkan oleh pria tersebut.
"Kami meminta pihak berwajib mendalami pernyataan dia yang mengaku-ngaku sebagai sekutiri AGP," kata Wisesa.
Sebelum diamankan, SI sempat diamuk oleh massa dari beberapa organisasi masyarakat (ormas) pendukung Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di luar lokasi sidang Ahok.
Sebelumnya, sempat beredar pemberitaan yang dinyatakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono tentang penangkapan pria tersebut. Ia menyebut bahwa pria tersebut merupakan anggota sekuriti Yayasan Artha Graha Peduli.
"Iya (ada yang diamankan). Dia sekuriti AGP, sekuriti yayasan. Lewat masuk kelompok situ (massa kontra Ahok), kemudian dia ngomong apalah itu," ujar Argo.