Selasa 10 Jan 2017 14:21 WIB

Sambil Menangis, Warga Bukit Duri Beri Selendang Spesial untuk Anies

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
 Seorang warga menangis saat penggusuran di pemukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Seorang warga menangis saat penggusuran di pemukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Salah seorang warga DKI Jakarta, Sa'idah, memberikan selendang spesial untuk calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Saat Anies sedang berdialog dengan warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sa'idah ikut menyimak baik-baik apa yang disampaikan Anies.

Di sela-sela dialog tersebut, Sa'idah menghampiri mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Ada sejumlah harapan yang dititipkannya kepada Anies. Meski sebagai warga Bukit Duri, perjuangannya berhasil mendapatkan pengakuan dari hukum.

“Saya lahir dan besar di sini, Pak,” ujarnya membuka percakapan dengan Anies yang saat itu mengenakan kemeja putih, Senin (9/1) siang.

Dia pun melanjutkan harapannya. Dia berharap Anies bisa menjaga masa depan anak-anak dan cucu-cucu warga Bukit Duri. ''Saya akan memberikan kain selendang ini agar Pak Anies bisa memperjuangkannya, agar anak dan cucu kami bisa tumbuh dan berkembang di tempat ini,'' kata Sa'idah sembari menangis.

Kain selendang Sa'idah yang sedang dikenakan untuk menggendong cucu laki-lakinya kemudian dikalungkan ke leher Anies. Mendapatkan selendang tersebut, Anies mengaku bahwa ini adalah bentuk aspirasi yang rasanya berbeda dan merupakan amanah yang tidak ringan.

"Saya dapat selendang ini merupakan bentuk amanat yang berat, tidak sederhana. Dia membawa harapan dan amanat bapak ibu untuk generasi-anak anak kita. Bukan rumah yang hadir di sini, tapi juga sekolah yang berkualitas," ujar Anies.

Kain selendang tersebut, kata Anies, biasanya digunakan untuk menggendong anak dan cucunya. Namun ketika kain tersebut diberikan kepadanya, mantan Ketua Komite Etik KPK itu menyatakan bahwa hal tersebut adalah simbol harapan warga.

"Ketika diberikan ke saya, rasanya berbeda dari biasanya. Artinya saya harus bisa menggendong anak-cucu mereka. Bahwa saya harus menyayangi dan mengayomi generasi penerus di Jakarta," ujar Anies.

Sembari berdialog, Anies pun menyempatkan untuk menggendong cucu Sa'idah. Noval yang masih balita itu sempat ditanya oleh Anies. Siapa nama ibunya. Siapa nama neneknya. “Namanya nenek Ica,” ujar Noval kecil yang disambut gelak tawa warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement