Senin 09 Jan 2017 18:05 WIB

Bupati Banyuwangi: Birokrasi tidak Butuh 'Superman'

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas panes beras organik.
Foto: Pemkab Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas panes beras organik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan birokrasi itu tidak memerlukan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan seperti "superman" alias berperan sendirian. Birokrasi, kata Azwar Anas, tidak bisa 'one man show'. 

"Tidak butuh superman, tapi superteam. Jika kita one man show, pasti akan 'dehidrasi' di tengah jalan. Ini karena pekerjaan membenahi daerah, bukan seperti lari sprint alias adu cepat," ujar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1).

Menurut dia, inovasi harus terlembagakan agar siapa pun pimpinannya atau siapa pun kepala daerahnya, inovasi itu terus berlangsung.  Salah satu strategi yang ditempuh Anas adalah melibatkan seluruh jajaran di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) atau dinas-dinas untuk membahas program dan target secara bersama-sama. 

Dia mencontohkan, pada 4-6 Januari lalu, dia mengumpulkan aparat birokrasi berdasarkan kluster penugasan untuk mengikuti rapat koordinasi. Misalnya, rapat koordinasi bidang kesehatan melibatkan Dinas Kesehatan, RSUD, Puskesmas, dan Dinas Sosial.  Tidak hanya kepala dinas atau direktur RSUD, jajaran kepala bidang dan kepala seksi pun dilibatkan, tentu dengan menyesuaikan waktu pelayanan kepada publik.

Anas mengatakan, pelibatan semua jajaran hingga level staf di bawah dilakukan sebagai bagian dari pembudayaan inovasi. Setelah rapat koordinasi, semua target ditandatangani bersama dengan waktu yang terukur. Langkah itu dilakukan untuk menyelaraskan gelombang menghadapi tantangan yang semakin dinamis.  

"Semua kepala seksi dan kepala bidang ikut presentasi, artinya dia memahami programnya. Jadi inovasi tidak bergantung siapa kepala dinasnya atau siapa bupatinya, tapi inovasi memang sudah jadi kewajiban untuk meningkatkan kinerja birokrasi," ujar Anas.

Dengan memberi ruang inovasi hingga ke level staf di bawah, Anas berharap reformasi birokrasi bisa berjalan berkelanjutan. Tidak hanya sesaat berdasarkan siapa yang jadi pimpinan atau kepala daerah.  "Dan terbukti ini efektif. Staf di bawah senang sekali bisa membahas program dan target bersama kepala daerah. Ini memacu semangat mereka. Mereka berlomba-lomba berinovasi," kata Anas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement