Senin 09 Jan 2017 12:42 WIB

Ingin Dirikan NII, Kapolda Jabar: Silakan Keluar dari Indonesia

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan
Foto: Antara/Vitalis Yogi Trisna
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan menegaskan, siapa pun yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) agar keluar dari Indonesia. Sebab, Indonesia berdiri dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anton menyatakan, Indonesia tak menerima adanya ideologi selain Pancasila. "Artinya mereka yang masih inginkan NII silakan keluar dari Indonesia, Indonesia ini sudah jelas bentuknya Republik dipimpin Presiden," katanya dalam kunjungannya ke Universitas Siliwangi, Senin (9/1).

Dikatakan Anton, kasus teror di Indonesia amat berkaitan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pasalnya, hanya ISIS-lah satu-satunya kelompok di dunia yang menyetujui pendirian negara Islam.

Menurut dia, kesamaan ideologi antara ISIS dengan NII itulah yang membuat kedua kelompok itu mempunyai kedekatan. "Ini yang mendirikan NII, makanya berafiliasi ke ISIS. Mereka hanya mengaku ikhilafah. Di Indonesia tidak ada khilafah, yang ada cuma di ISIS, makanya mengimami ISIS," ujarnya.

Khusus di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, dia menyadari, adanya potensi jaringan teroris. Apalagi, Tasik sebagai wilayah dipeloporinya NII di masa lampau.

"Di sini kebetulan salah satu tempat kelahiran membidani NII di zaman DI TII. Di sini paham (NII) itu akan hadir, tak hanya aksi fisik, tapi juga ideologis. Makanya, kita perangi kalau masih cintai NKRI," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement