Sabtu 07 Jan 2017 18:31 WIB

Gadis Ahok Kampanye Ahok-Djarot Sekaligus Cek Harga Cabai

Rep: Muhyiddin/ Red: Hazliansyah
Gadis Ahok saat turun ke pasar tradisional Pasar Minggu
Foto: Instagram/GadisAhok
Gadis Ahok saat turun ke pasar tradisional Pasar Minggu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Srikandi Coblos Ahok yang disingkat "Gadis Ahok" melakukan kampanye ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam kampanye itu mereka sekaligus ingin mengetahui langsung harga bahan pokok khususnya cabai yang harganya melambung hingga 120 ribu per kilogram.

Jubir Gadis Ahok, Dee Adnan mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui langsung terhadap situasi yang sedang terjadi saat ini.

"Komentator sudah banyak, kritikus apalagi, namun yang berusaha untuk turun langsung ke lapangan mengecek situasi yang sebenarnya terjadi masih minim, sehingga kami memutuskan untuk melakukan itu," ujar Dee di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1).

Ia menjelaskan, meskipun masalah ini merupakan domain pemerintah, namun sebagai masyarakat pihaknya tidak boleh berpangku tangan, apalagi sambil sibuk dengan bully atau kritik yang tidak jelas.

"Persoalan negeri ini bisa cepat terselesaikan apabila semua pihak saling membantu dan bersinergi. Nanti hasil temuan kita di lapangan akan kita laporkan kepada pak Ahok guna dilaksanakan sebagai pemangku jabatan di DKI," ucap Dee.

Ketua Gadis Ahok, Astrit menambahkan, tujuan Gadis Ahok ke Pasar Minggu sekaligus sosialisasi mengenai pasangan Ahok-Djarot namun dengan tema seputar stabilitas harga bahan pokok.

"Makanya pilihannya adalah turun langsung ke pasar-pasar tradisional. Seminggu terakhir masyarakat mengeluh tingginya harga cabai, maka dari itu kita cek langsung ke lapangan guna menemukan sumber masalahnya," kata dia.

Astrit mengatakan, Gadis Ahok hadir guna mengetahui langsung baik kepada penjual maupun pembeli terkait masalah harga cabai tersebut. Harapannya kita bisa menemukan solusi yang pas dan persoalan harga cabai bisa segera teratasi.

"Kami juga sampaikan kepada masyarakat bahwa apabila solusinya sudah ketemu nanti yang akan mengeksekusi itu bukan kami lagi, tapi Ahok-Djarot," jelas Astrit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement