Sabtu 07 Jan 2017 12:32 WIB

Puluhan Sapi di Kupang Mati Misterius

Ilustrasi
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 40 ekor sapi milik peternak di Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mati secara misterius sehingga menyebabkan peternak mengalami kerugian ratusan juta.

"Sudah 40-an ekor sapi milik masyarakat di Kecamatan Amfoang Timur mati tanpa diketahui penyebabnya sehingga menimbulkan keresahan para peternak," kata anggota DPRD Kabupaten Kupang, Ferdinandus Lafu Daos, Sabtu (7/1).
 
Ia mengatakan, kasus matinya puluhan ekor sapi itu berlangsung sejak November hingga awal Desember 2016. "Matinya puluhan ekor ternak sapi itu terjadi secara misterius. Ada sapi milik warga ditemukan sudah dalam keadaan mati di padang serta hutan di kawasan pegunungan Amfoang Timur. Belum diketahui secara persis penyakit apa yang menyerang ternak sapi milik warga Amfoang Timur ini," katanya.
 
Ia mengatakan, kasus kematian hewan itu disampaikan warga ketika dirinya melakukan reses sebagai anggota DPRD Kabupaten Kupang ke Kecamatan Amfoang Timur, 23 Desember 2016. Menurut anggota DPRD dari Partai Nasdem ini, peternak sapi di Amfoang Timur yang berbatasan langsung dengan daerah Oecusse, Timor Leste ini mengalami kerugian hingga ratusan juta akibat matinya puluhan ekor sapi itu.
 
"Ada peternak yang mengalami kerugian hingga Rp 20 juta karena sapi yang mati sebanyak tiga ekor sekaligus," ujarnya.
 
Menurut dia, Kecamatan Amfoang Timur merupakan daerah penghasil ternak terbesar untuk Kabupaten Kupang, namun tidak memiliki tenaga dokter hewan yang bertugas di daerah ini. "Para peternak Sapi di Amfoang Timur mengalami kendala dalam menangani penyakit hewan, karena ketiadaan dokter hewan yang bisa membantu peternak dalam mengidentifikasi jenis penyakit hewan yang terjadi di daerah ini," ujarnya.
 
Ia mengharapkan, pemerintah Kabupaten Kupang menempatkan petugas kesehatan hewan di daerah ini untuk menangani penyakit hewan agar tidak meluas seperti terjadi saat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement