REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia bersama Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta baru saja mengungkap peredaran narkoba jaringan internasional empat negara, Nigeria, Tanzania, Malaysia dan Indonesia, Jumat (6/1) kemarin.
Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan, dari pengungkapan barang haram tersebut, pihaknya dikagetkan dengan perubahan pola jaringan narkoba di Indonesia.
"Dari kejadian ini, hal penting lainnya, pada awal tahun 2017 kita dikagetkan oleh perubahan pola," ujar Hero di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jumat (6/1).
Heru mengatakan, sebelumnya pola peredaran narkoba pada tahun 2016 sebelumnya dilakukan oleh kelompok-kelompok mafia Cina dan Taiwan. Namun, saat ini polda tersebut telah berubah. "Mereka ubah polanya, masuk secara langsung melalui bandara," ucap dia.
Karena itu, Heru mengimbau agar masyarakat bisa lebih berpartisipasi jika mengetahui informasi tentang peredaran narkoba di lingkungan. Karena, menurut dia, informasi sekecil apapun penting untuk bisa didalami.
Seperti diketahui, Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bersama dengan Bea Cukai berhasil mengungkap sindikat narkotika internasional, Nigeria, Tanzania, Malaysia dan Indonesia. Dari kejadian tersebut, petugas meringkus tiga orang pelaku asal Nigeria.
Ketiganya adalah, Kessy Lilian Venace (KLV), perempuan asal Tanzania, Afrika, Chukwuebuka Cornelius Ifeanyi (CCI) dan Malachy Chiwetalu Ayogu (MCA). Namun, dua pelaku harus ditembak hingga tewas lantaran melawan petugas saat dilakukan penangkapan, yaitu CCI dan MCA.