REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA –- Perolehan bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Purbalingga tahun 2016, memcahkan rekor terbanyak. Dari hasil penghitungan, sumbangan masyaralat untuk PMI tahun lalu mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
''Perolehan bulan dana PMI 2016, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya karena pada tahun ini mampu terhimpun dana sebanyak Rp 1.067.061.423,'' jelas Ketua PMI Purbalingga, Suyitno, Jumat (6/1).
Dia menilai, peran Bupati sebagai ketua panitia bulan dana PMI tahun ini, sangat berpengaruh pada realisasi pendapatan yang diperoleh. ''Bupati Tasdi bahkan beberapa kali menghubungi pihak-pihak swasta agar ikut mendukung pendapatan bulan dana PMI,'' katanya.
Selain itu, tambah Suyitno, dalam menghimpun dana PMI dari kalangan pelajar, Bupati juga mengusulkan untuk dilakukan terobosan baru dengan mengganti bulan dana PMI dengan sebutan dengan bulan pelajar peduli kemanusiaan.
Melalui program ini, pelajar tidak lagi haruskan membeli kupon PMI dengan nilai nominal Rp 2.500. Namun hanya diberi blanko isian untuk menulis sendiri besaran sumbangan yang akan diberikan.
''Dengan cara ini, ternyata banyak pelajar yang menulis di atas nilai nominal kupon. Target pendapatan dari pelajar yang hanya dipatok Rp 189.192.500, bisa melonjak hingga Rp 480.881.635,'' katanya.
Meski secara keseluruhan perolehan bulan dana PMI ini sudah melampaui target, Suytno mengaku masih ada sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat yang target perolehannya masih rendah, bahkan nol. Seperti dari Asosiasi Pengusaha, hingga saat ini belum menyetorkan satu rupiahpun.
Dengan nilai sumbangan Bulan Dana PMI 2016 yang mencapai lebih dari Rp 1 miliar ini, Suyitno menyatakan, pendapatan Bulan Dana PMI Purbalingga hampir menyamai pendapatan Bulan Dana PMI dari kota-kota besar di Jateng, seperti Solo dan Semarang. ''Hal ini menjadi sejarah baru untuk pengumpulan bulan dana PMI di Purbalingga,'' kata Suyitno.
Menurutnya, dana PMI yang terkumpul, nantinya akan digunakan untuk bantuan korban bencana alam, kegiatan pengobatan gratis, pembinaan relawan kemanusiaan, dukungan program Rehab Rumah Tidak Layak Huni yang dicanangkan Pemkan, dan sejumlah kegiatan kemanusiaan lainnya.
''Seluruh pendapatan dari Bulan Dana akan dikembalikan kepada masyarakat. Untuk operasional markas PMI, dananya diambil dari hasil usaha klinik pelayanan kesehatan serta Unit Donor Darah,'' kata dia.