REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok terus menyindir saksi pemberat kasus yang menjeratnya, Novel Chaidir Hasan Bamukmin yang lupa dengan riwayat pendidikannya saat sidang pemeriksaan saksi. Ihwal "Fitsa Hats" yang dilaporkan oleh Novel ke Bareskrim Mabes Polri, Ahok mengaku tak mau ambil pusing.
"Kita melihat masa ada yang ngaku advokat, lulus SD dia lupa kapan, lulus SMP dia lupa kapan, lulus SMA lupa kapan terus dia bilang ada laporan pulau seribu ada sms atau telepon. Siapa yang telepon? Katanya dihapus," ujar Ahok saat blusukan di Jalan Turi, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (6/1).
Menurut Ahok, masalah fitsa hats, tidak ada kaitanya dengan dirinya. Sebab itu merupakan BAP dari Novel sendiri. Ia tak mau mengomentari banyak soal laporan tersebut. "Ya proses hukum saja kalau mau laporkan itu. Kan yang jadi masalah di polisi di bareskim. Itu kan tidak apa-apa, memang dia tulis kok, masa kamu kerja segitu lama tidak tahu tulis yang betul," ucapnya.
Usai sidang pemeriksaan saksi pada Selasa (3/1) kemarin, "Fitsa Hats" menjadi viral di media sosial lantaran keterangan dalam Berita acara pemeriksaan (BAP) Novel Bamukmin yang menuliskan 'Pizza Hut' menjadi 'Fitsa Hats'. Fitsa Hats bahkan sempat merajai trending topic atau topik yang paling ramai diperbincangkan di Twitter.