REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pelajaran Matematika selama ini menjadi momok yang ditakuti para siswa di berbagai jenjang. Untuk mengubah persepsi itu, Pemkot Surabaya membentuk Rumah Matematika untuk memfasilitasi para siswa agar lebih mudah dalam belajar matematika.
Rumah Matematika yang terletak di kompleks Balai Pemuda ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (5/1). Ruangan tersebut berkapasitas 80 siswa. Nantinya, Rumah Matematika buka setiap hari untuk dua kloter masing-masing pukul 14.30 – 16.00 WIB dan 16.00 – 17.30 WIB.
Rumah ini menampung para siswa yang kesulitan belajar Matematika maupun siswa yang ingin lebih memperdalam pelajaran tersebut. Para pengajar terdiri dari guru, mahasiswa dan dosen matematika di Surabaya.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi, mengatakan, Rumah Matematika ini untuk menjawab persoalan di Surabaya dimana masih banyak anak-anak yang kesulitan belajar Matematika. Sebab, dari data ujian, kemampuan Matematika para siswa cukup rendah.
Nantinya, Rumah Matematika ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang kesulitan Matematika. Melainkan juga siswa yang memiliki minat khusus terhadap Matematika untuk diarahkan ke olimpiade. Sebab, ia tidak ingin anak-anak yang belajar di Rumah Matematika terstereotip seolah-olah bermasalah dengan pelajaran tersebut.
Ia menambahkan, MGMP Matematika akan bekerja sama dengan peguruan tinggi di Surabaya untuk menghadirkan para pengajar yang akan mengajar guru. Guru, lanjutnya, juga akan didorong mengembangkan media pembelajaran Matematika sehingga menarik bagi anak-anak.
“Guru harus diajari cara mengajarkan matematika yang realistis, membuat anak menjadi senang belajar matematika, sehingga anak-anak tidak menganggapnya sebagai momok,” ujar dia.