REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah petani di Kabupaten Sukabumi kesulitan untuk mencari tenaga memanen padi. Pasalnya, pada musim panen raya tenaga warga yang dibutuhkan untuk panen dibutuhkan di mana-mana.
"Pada saat panen seperti saat ini, petani kekurangan tenaga oraang untuk memanen," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, H Sahlan kepada Republika.co.id, Rabu (4/1). Akibatnya, para petani harus menunggu waktu giliran untuk panen.
Sahlan mencontohkan, pada awal Januari ini sebagian areal pertanian di Sukabumi sudah masuk panen. Namun, tenaga manusia yang diperlukan untuk memanen jumlahnya terbatas. Sementara luasan areal persawahan yang akan panen cukup banyak.
Atas fakta itu terang Sahlan, para petani sebenarnya berharap adanya mesin atau alat untuk memanen padi atau pencacah gabah. Pengadaan mesin tersebut sudah coba dilakukan namun belum membuahkan hasil.Ke depan lanjut Sahlan, alat pemanen padi tersebut sangat dibutuhkan untuk membantu petani. "Saat ini petani harus sabar menunggu waktu giliran mendapatkan tenaga orang," imbuh dia.
Sahlan mengungkapkan, untuk mengandalkan tenaga orang saat ini cukup sulit. Salah satunya karena banyak generasi muda yang tidak tertarik pada bidang pertanian atau mengolah lahan persawahan. Padahal lanjut Sahlan, aktivitas yang bergerak pada bidang pertanian ini cukup membantu pemerintah dalam bidang penyediaan pangan. Namun diakui dia bergerak pada bidang pertanian ini lebih banyak nilai ibadahnya. "Jika melihat keuntungan memang tidak besar dan lebih banyak ibadah," kata dia.