REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi santai kampanye hitam yang menyerang pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Cawagub nomor urut tiga ini merasa ada pihak yang tak suka dengan berbagai program inovatif yang ditawarkannya.
"Kita menawarkan lain daripada lain, kita menawarkan inovasi politik, tapi dengan adanya inovasi politik Anies-Sandi membuat tidak nyaman sebagian pihak," kata dia di sela-sela kampanyenya di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).
Sandi mengatakan, pihak-pihak yang tak bertanggung jawab terus berupaya membelah warga Jakarta dengan memanfaatkan momentum pilkada. Padahal, dia yakin masyarakat Jakarta ingin damai dan pemimpin yang mampu mempersatukan semuanya.
"Saya sama Mas Anies berkomitmen, memastikan 40 hari ke depan kita jangan lagi dipecah belah, kita butuh pemimpin yang pemersatu," ujar dia.
Sebelumnya, Tim Pemenangan pasangan Anies-Sandi juga membantah telah mengeluarkan desain alat peraga kampanye bernada provokatif. Tim memastikan, semua spanduk atau alat peraga lain yang bermuatan SARA bukan berasal dari pihak Anies-Sandi.
"Desain yang kami buat, kontennya selalu tentang visi misi Anies-Sandi ataupun terkait acara, bukan provokatif yang menyerang SARA atau kelompok tertentu," kata dia dalam siaran persnya, Selasa (3/1).
Dalam foto yang beredar di media sosial, sebuah spanduk menampakkan ajakan untuk memilih pasangan Anies-Sandi. Di spanduk tersebut, sebelah kiri foto Anies-Sandi ada kutipan 'Kami akan Hentikan Reklamasi'. Di sebelah kanan foto memuat tulisan 'Saya Muslim Sejati, No Syiah, No Sekuler'.