REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman akan mewajibkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) bagi seluruh SMP di kabupaten setempat. Hal tersebut sesuai dengan wacana yang disampaikan oleh Pemerintah DIY baru-baru ini.
"Saya pikir seluruh SMP di Sleman siap untuk mengikuti UNBK. Jadi nanti tinggal disiapkan saja," tutur Kepala Disdik Sleman, Arif Haryono saat ditemui pada pelantikan pejabat baru Pemkab Sleman di Pendopo Parasamya, Selasa (3/1).
Menurutnya jika wacana tersebut jadi direalisasikan, Disdik Sleman akan segera melakukan persiapan. Termasuk untuk memberikan try out UNBK pada SMP yang sebelumnya masih menggunakan metode UN paper base test (PBT).
Arif yakin bahwa waktu yang tersisa saat ini masih memadai. Sehingga sekolah masih bisa mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, seperti sarana dan prasarana serta kesiapan siswa dalam menghadapi UNBK.
"Waktunya masih cukup kok," ujar Arif. Ia mengatakan, jika ada sekolah yang kekurangan fasilitas berupa perangkat komputer, diperbolehkan untuk meminjam kepada SMA atau SMK.
Sementara itu, jumlah SMP pelaksana UNBK sendiri selalu meningkat setiap tahunnya. Pada 2017, sebenarnya ada 12 SMP yang telah dijadwalkan untuk melaksanakan UNBK. Sedangkan total sekolah setingkat SMP di Sleman berjumlah 111 unit.
Kepala SMPN 1 Mlati, Rini Trimurti mengaku siap untuk melaksanakan UNBK jika wacana tersebut benar-benar akan direalisasikan. Pihaknya akan menyiasasi kekurangan fasilitas komputer dengan meminjam dan menggunakan laptop yang dimiliki oleh siswanya.
"Pada dasarnya kami siap melaksanakan UNBK. Nanti siswanya tinggal dilatih saja," tutur Rini. Hingga saat ini SMPN 1 Mlati sendiri belum pernah melaksanakan UNBK. Sebelumnya sekolah tersebut masih menjalankan UN dengan metode PBT. Namun begitu, Rini akan segera menyiapkan sekolahnya agar pelaksanaan UNBK berjalan dengan lancar.