Senin 02 Jan 2017 19:59 WIB

Hutannya Rusak, Sumsel Dipilih Jadi Tuan Rumah Bonn Challenge IV

Rep: Maspril Aries/ Red: Joko Sadewo
Kebakaran hutan/ilustrasi
Foto: wikimedia
Kebakaran hutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terhadap lingkungan hidup di bawah kepemimpinan Gubernur Alex Noerdin mendapat apresiasi internasional. Apresiasi tersebut ditandai dengan dipilihnya Sumsel sebagai tuan rumah Bonn Challenge IV.

“Pada 13 – 14 Februari 2017, selama dua hari Sumatera Selatan menjadi tuan rumah forum internasional restorasi lanskap Bonn Challenge IV. Pertemuan ini akan dihadiri peserta dari sekitar 50 negara,” kata Gubernur Alex Noerdin, Senin (2/1).

Sumsel ditetapkan sebagai tuan rumah Bonn Challenge pada pertemuan di Bonn, Jerman, yang saat itu juga dihadiri Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Pada pertemuan Bonn Challenge II tersebut, Alex Noerdin menyampaikan pendapatnya, mengapa pertemuan yang membahas mengenai lingkungan ini diselenggarakan di Kota Bonn yang dikenal sebagai kota yang sangat cantik, bersih, dan banyak gedung indah berusia ratusan tahun? Mengapa tidak dilaksanakan di suatu kota yang benar-benar lingkungannya sudah terancam rusak?

“Ternyata pendapat Gubernur Sumatera Selatan itu mendapat respon peserta dan menunjuk Palembang sebagai tempat pelaksanaan Bonn Challenge berikutnya,” ujarnya.

Menurut Alex Noerdin, Sumatera Selatan patut menjadi tuan rumah tidak terlepas karena di provinsi ini ada 1,2 juta hektar hutannya termasuk lahan kritis akibat pembalakan liar, perambahan, serta karhutla yang menyebabkan degradasi.

Pada pelaksanaan Bonn Challenge IV, menurut Gubernur Sumsel, pada hari pertama peserta akan melakukan kunjungan lapangan dan melihat langsung kondisi lingkungan di Taman Nasional Sembilang.

“Pada hari kedua Bonn Challenge IV akan ada welcome speech Gubernur Sumatera Selatan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Kami rencanakan Presiden atau Wakil Presiden RI bisa membuka pertemuannya,” kata Alex Noerdin.

Gubernur Alex Noerdin menjelaskan, The Bonn Challenge merupakan upaya global untuk mengembalikan 150 juta hektar lahan terdegradasi dan gundul di dunia pada tahun 2020. “Program ini merupakan inisiatif restorasi terbesar dunia yang pernah ada,” ujarnya.

Program ini diluncurkan Pemerintah Jerman dan ICUN (The International Union for Conservation of Nature) atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam di Bonn pada 2 September 2011.

The Bonn Challenge Dirancang sebagai platform implementasi untuk beberapa komitmen internasional yang ada. Bonn Challenge hadir untuk menjawab banyak tantangan yang ada melalui prinsip-prinsip Forest Landscape Restoration, sebagai sebuah proses jangka panjang mendapatkan kembali integritas ekologi dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement