Senin 02 Jan 2017 15:57 WIB

Damanhuri Zuhri, Sosok Mujahid Berpena

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Keluarga dan kerabat mengantarkan wartawan Republika Damanhuri Zuhri di tempat peristirahatan terakhirnya di kawasan Parung, Bogor, Senin (2/1).
Foto: Republika/EH Ismail
Keluarga dan kerabat mengantarkan wartawan Republika Damanhuri Zuhri di tempat peristirahatan terakhirnya di kawasan Parung, Bogor, Senin (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Ikatan Alumni Al-Azhar Indonesia (IAAI) Muchlis M Hanafi mengatakan jurnalis senior Republika, almarhum Damanhuri Zuhri, adalah sosok yang akrab dengan siapapun, termasuk dengan para ulama. Dengan profesinya sebagai jurnalis, menurut dia, Daman (sapaan akrabnya) adalah penyambung lidah para ulama.

"Saya pribadi merasakan. Banyak pikiran, ide dan gagasan yang sampai ke publik berkat goresan tangan Ustaz Daman," ujarnya, Senin (2/1).

Muchlis melihat almarhum Daman, tidak segan-segan menggali informasi dari narasumber. Banyak hal yang menurut Muchlis biasa saja, tapi di tangan Daman menjadi informasi dan berita yang tidak biasa. "Ghirahnya terhadap Islam dan Alquran sangat tinggi. Tidak berlebihan kalau saya katakan, beliau adalah mujahid dengan pena," kata dia.

Dalam menunaikan tugasnya sebagai jurnalis, Daman dinilai tidak sekadar menjalankan profesi, tetapi juga menjalankan misi dakwah yang diyakininya. "Inilah saya kira yang membuatnya istiqamah bertahan di Republika," ujar Muchlis.

Seperti diberitakan sebelumnya, jurnalis senior Republika Damanhuri Zuhri Damanhuri Zuhri meninggal dunia, Senin (2/1) pukul 04.20 WIB. Almarhum mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat setelah sebelumnya dirawat sejak Kamis (29/12). Almarhum dikebumikan di permakaman keluarga tak jauh dari rumahnya di Gang Swadaya, Kampung Tulang Kuning, RT01 RW 05 Blok C nomor 1, Parung, Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement