REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puncak arus balik libur Natal dan tahun baru dari Kota Yogyakarta diprediksikan terjadi pada, Ahad (1/1) ini. Keberangkatan penumpang arus balik diperkirakan mengalami kenaikan signifikan pada hari ini baik melalui armada Kereta Api (KA) maupun bus di Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY).
"Kita perkirakan hari ini memang penumpang arus balik cukup tinggi dibandingkan kemarin karena Selasa (3/1) aktivitas kantor dan sekolah sudah banyak yang dimulai," ujar Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto.
Berdasarkan data kata dia, pada Sabtu (31/12) jumlah penumpang arus balik melalui beberapa stasiun di Daop VI Yogyakarta tercatat sebanyak 4.778 penumpang menggunakan sarana KA kelas eksekutif. Jumlah ini naik dibandingkan hari yang sama 2015 yang mencapai 4.149 penumpang di KA kelas yang sama. Penumpang KA bisnis pada Sabtu lalu mencapai 3.024 penumpangt atau mengalami penurunan dari hari yang sama 2015 sebanyak 3.488 penumpang.
Begitu pula KA ekonomi tercatat sebanyak 11.369 penumpang atau naik dibandingkan 2015 yang hanya 8.940 penumpang. KA lokal Sabtu lalu data penumpang KA lokal mencapai 10.598 penumpang turun dibandingkan 2015 di tanggal yang sama yang tercatat mencapai 12.610 penumpang.
Secara kumulatif pada Sabtu (31/1) kemarin data jumlah penumpang arus balik menggunakan armada KA di Daop VI Yogyakarta sebanyak 29.769 penumpang atau naik 2 persen dari hari yang sama 2015 lalu sebanyak 29.187 penumpang. Sementara data penumpang arus mudik dan balik libur Natal dan tahun baru 2017 sejak 23 hingga 31 Desember 2016 tercatat sebanyak 265.715 penumpang. Jumlah ini menurun dibandingkan jumlah penumpang 2015 lalu yang mencapai 276.176 penumpang. Penurunan jumlah penumpang menurut Eko banyak terjadi pada pengguna KA lokal dan kelas bisnis.
Sementara itu Kepala UPT Terminal Penumpang Yogyakarta, Bhekti Zunanto juga memperkirakan puncak arus balik libur Natal dan tahun baru melalui Terminal Yogya terjadi pada Ahad (1/1) ini. "Kita perkirakan pas tahun baru puncak arus baliknya,"ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika