REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu korban pembunuhan di Pulomas Diona Arika dan Dianita Gemma, Almianda Saphira, dan ibu korban Amalia Calista Putri, Rosi Herawati, saling menguatkan dan berpelukan di RS Kartika Pulomas, Jakarta, Jumat (30/12).
Rosi Herawati bersama suami dan saudara datang menjenguk putri Almianda Saphira, Zanette Kalila Azaria (Anet) yang selamat dari penyekapan di Pulomas, Senin. Ibunda Anet memeluk Ibunda Amalia saat menangis dan mencurahkan perasaannya.
"Senyum, nggak boleh nangis. Baca takbir biar lebih kuat. Lihat dia saja ketawa-ketawa," kata Almianda sambil menunjuk salah satu kerabat.
Ia mengatakan seharusnya mereka berdua menunjukkan kepada semua orang kalau kuat dalam menghadapi cobaan itu. Dengan menjadi kuat, tutur dia, mereka bisa dicontoh orang lain. Almianda juga mengajak Rosi untuk bersyukur selama ini telah menjadi ibu yang baik untuk anak-anak mereka dan dapat mengajarkan anak-anak menjadi orang yang baik.
"Jangan merasa berat. Sudah maafkan Amel? Aku dua hilang. Aku maunya kamu senyum," kata Ibu Anet yang disambut anggukan Ibu Amel.
Pembunuhan yang menewaskan sejumlah anggota keluarga, terungkap pada Selasa (27/12) pagi di rumah Nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, ketika teman dari salah satu korban, Sheila datang ke rumah dan mendengar suara minta tolong dari kamar mandi.
Di dalam kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m dan posisi terkunci dari luar itu, enam orang penghuni rumah ditemukan meninggal, sementara lima lainnya dalam keadaan kritis.
Yang meninggal ialah Dodi Triono (59), dan dua putrinya Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amalia yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Putri ke-dua Dodi, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama pembantu dan pengasuh Emi (41) dan Santi (22), dan dua orang pembantu Fitriani serta Windy (23).