Jumat 30 Dec 2016 11:42 WIB
Tabligh Akbar Republika

Donor Darah Tabligh Akbar Republika Targetkan 100 Peserta

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Fernan Rahadi
Donor darah yang menjadi salah satu rangkaian acara Tabligh Akbar Republika 2016 digelar di Masjid Syuhada Yogyakarta, Jumat (30/12).
Foto: Republika/Susilawati
Donor darah yang menjadi salah satu rangkaian acara Tabligh Akbar Republika 2016 digelar di Masjid Syuhada Yogyakarta, Jumat (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Donor darah kembali menjadi salah satu rangkaian acara Tabligh Akbar Republika yang digelar di Yogyakarta tahun ini. Dalam acara tersebut panitia menargetkan 100 peserta dapat menyumbangkan darahnya melalui Palang Merah Indonesia (PMI).

“Target kami 100 peserta dari masyarakat umum, di sekitar Kota Yogyakarta,” kata Panitia sekaligus Penanggung jawab Acara Donor Darah, Salma Nurafifah pada Republika, Jumat (30/12). Ia sendiri mengaku optimistis target tersebut dapat tercapai.

Adapun penyelenggaraan donor darah kali ini berlangsung sejak pukul 09.00 sampai 13.00 WIB. Salma menjelaskan, agenda ini diselenggarakan hingga ba'da dzuhur untuk memfasilitasi jamaah shalat jumat yang hendak berdonor.

Berbeda dari sebelumnya, saat ini panitia donor darah menggandeng PMI Sleman sebagai petugas pengambil darah. Namun begitu, secara umum pelayanan medis yang diberikan tetap sama sesuai dengan standar kesehatan bagi para pendonor.

 

“Donor darah Tabligh Akbar ini hampir sama dengan kegiatan donor darah yang lain. Di Syuhada sendiri memang sudah biasa ada kegiatan donor darah, tapi yang rutin ya setiap ramadhan dan akhir tahun bersama Republika,” tutur Salma.

Sementara itu, salah satu pendonor, Muhammad Yahya (20) mengaku diuntungkan dengan adanya kegiatan donor darah. Pasalnya, selain sebagai bentuk kegiatan sosial, donor darah juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan pendonor sendiri.

Yahya mengaku akan merasa lebih segar apabila telah mendonorkan darahnya. Ia pun jadi jarang sakit setelah rutin menyumbangkan darah melalui PMI.

Ya jadi serasa lebih sehat. Lagi pula ini kan agenda sosial kepada sesama. Kalau kita sehat, ya apa salahnya kita menyumbangkan darah kita,” tutur mahasiswa UIN Sunan Kalijaga semester 5 itu.

Yahya sendiri telah mendonorkan darahnya sejak 2015. Maka dari itu ia sudah terbiasa untuk melakukan beberapa persiapan sebelum berdonor. Di antaranya makan dan tidur yang cukup. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement