REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat ada 95 perempuan yang terjangkit penyakit kanker serviks dan payudara. Adapun rinciannya, sebanyak 44 perempuan menderita kanker serviks dan 51 wanita terjangkit kanker payudara. Sementara untuk rata-rata usia penderita kanker yang menyerang leher rahim yakni berusia 30 hingga 50 tahun.
"Jumlah tersebut merupakan data yang masuk ke kami sejak Januari hingga November 2016," kata Penanggung Jawab penyakit tidak menular (PTM) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Asep Taufik di Sukabumi, Kamis (29/12).
Sedangkan untuk kanker payudara didominasi berusia 45-54 tahun. Tingginya perempuan yang terjangkit kanker ini karena telatnya pendeteksian secara dini, sehingga saat diketahui sudah kanker stadium lanjut bahkan akhir. Selain itu, penyebab lainnya adalah minimnya dokter spesialis yang dimiliki khususnya Dinkes Kabupaten Sukabumi membuat pendeteksian dini terhadap penderita kanker telat.
Kondisi ini juga diperparah dengan minimnya peralatan medis untuk mendeteksi kanker sejak dini, bahkan banyak pasien yang harus berobat keluar daerah, namun sayang kebanyak stadiumnya sudah masuk IV atau sulit diobati. "Tidak menutup kemungkinan jumlah penderita kanker serviks dan payudara ini lebih banyak, karena selama ini kami hanya mengandalkan data dari rumah sakit, karena tidak sedikit pasiennya yang berobat secara herbal," tambahnya.
Asep mengatakan kanker tersebut muncul dan berkembang di tubuh perempuan karena pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang rentang menumbuhkan kanker, merokok, lingkungan, stres bahkan ada juga akibat tidak setia terhadap pasangan atau seks bebas. Pola hidup tidak sehat sangat berpotensi pertumbuhan sel kanker lebih cepat.