REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polres Tasikmalaya Kota menyiagakan sekitar 600 personel guna mengamankan momen perayaan tahun baru pada 31 Desember nanti. Berdasarkan evaluasi, potensi perkelahian antar kampung terbilang tinggi di kota santri.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKPB Arif Fajarudin mengatakan, potensi ancaman keamanan cenderung beragam dari mulai perkelahian, pencopetan, hingga aksi terorisme. Namun lewat analisanya, potensi perkelahian terbilang besar pada acara-acara digelarnya konser musik.
Saat perayaan tahun baru memang akan ada panggung musik di Lapangan Dadaha dan Jalan KHZ Mustofa. "Penebalan keamanan di tingkat paling rawan di jalur KH Zaenal Mustofa karena ada perayaaan pembukaan taman kota dan musik di Dadaha. Yang perlu diwaspadai berandalan bermotor dan perkelahian antar kampung, banyak kasusnya akibat konser musik," katanya di Mapolres, Kamis (29/12).
Guna mencegah gangguan keamanan selama perayaan tahun baru, ia menyebut akan menyiapkan tim sweeping. Nantinya tim ini bertugas mobile mengawasi titik kumpul masyarakat, khususnya warga yang tengah 'nongkrong'.
"Ada tim sweeping gabungan dari personel reskrim, mereka nanti patroli berandalan bermotor ke titik kumpulnya supaya masyarakat aman," ujarnya.
Adapun mengenai potensi serangan teroris, ia menyiagakan posko-posko pengamanan di titik rawan seperti gereja dan pusat keramaian masyarakat. Personel polisi pun akan dibekali persenjataan lengkap.
"Penempatan personel dengan senjata lengkap di posko, termasuk pengamanan di gereja. Kalau di kota, pusatnya 18 kegiatan masyarakat seperti kegiatan penyalaan kembang api dan musik," jelasnya.