REPUBLIKA.CO.ID, MEUREUDU, ACEH -- Pemerintah berjanji segera membangun 2.202 unit rumah warga yang rusak parah akibat guncangan gempa bumi techtenok 6,4 Skala Richter (SR) pada Rabu (7/12) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Rumah warga yang rusak parah 2.202 unit segera dibangun," kata Plt. Gubernur Aceh ketika mendampingi Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto usai penyerahan bantuan untuk para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) korban gempa di Pidie Jaya, Rabu.
Plt Gubernur Aceh juga mengakui akan mengalokasikan dana yang cukup dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2017 untuk membangun rumah layak huni bagi warga yang rumahnya ambruk akibat guncangan gempa.
"Dari APBA kami usahakan alokasi dana untuk pembangunan rumah korban gempa sekitar Rp 25.000.000 sampai Rp 30.000.000," sebut Soedarmo.
Lebih lanjut Soedarmo menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya sudah meminta kepada Pemerintah Aceh agar menambah alokasi dana untuk pembangunan rumah korban gempa.
"Dari BNPB ada bantuan Rp 40.000.000, dari Pemerintah Pidie Jaya katanya akan diusulkan tambahan Rp 10.000.000, kemudian yang kurang akan kita tambahkan dari dana APBA sekitar Rp 25.000.000 sampai Rp 30.000.000," sebutnya lagi.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi yang juga Komandan Satgas Tanggap Darurat menyebutkan, akibat guncangan gempa bumi yang meluluhlantakkan daerah ini telah merusak rumah warga sekitar 6.202 unit dan 2.202 diantaranya rusak parah.
"Kita akan segera membangun rumah yang layak huni untuk korban gempa dan untuk sementara warga yang rumahnya rusak parah serta ringan sudah kembali kerumahnya dengan menderikan tenda darurat," katanya.
Gempa tektonik 6,4 SR, Rabu (7/12) pagi pukul 05:03 Wib, lokasinya persis, 5.19 lintang utara (LU), 96.36 barat timur (BT) dan 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, dikedalaman 10 kilometer telah menelan korban jiwa sebanyak 102 orang, 96 diantaranya warga Pidie Jaya, 4 warga Pidie dan 2 warga Bireuen.
Kemudian, dampak dari guncangan gempa itu juga sebanyak 857 orang mengalami luka berat hingga ringan dan 83.838 korban lainnya menempati posko pengungsian yang tersebar di 124 titik.