Rabu 28 Dec 2016 15:16 WIB

Fly Over Antapani Kini Berlukiskan Mural

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Uji Coba Open Traffic Fly Over Antapani Sejumlah petugas mengatur arus lalu lintas saat dilakukan uji coba Jalan Layang Antapani, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Rabu (28/12).
Foto: Mahmud Muhyidin
Uji Coba Open Traffic Fly Over Antapani Sejumlah petugas mengatur arus lalu lintas saat dilakukan uji coba Jalan Layang Antapani, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Rabu (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fly over Antapani kini dindingnya berhiaskan lukisan mural. Bahkan, menurut Direktur Pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Najib Faiza, mural pada Jembatan Layang Antapani ini merupakan yang pertama di Indonesia. Bahkan, pertama di Asia Tenggara. "Kalau di Eropa sudah ada di Italia," ujar Najib kepada Republika.co.id, Rabu (28/12).

Menurut Najib, lukisan mural Jembatan Layang Antapani ini hasil karya lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jon Martono. Lukisan ini, mengandung makna kebersamaan sesuai dengan kondisi Indonesia yang terdiri atas banyak golongan, suku, dan agama.‬ "Ini mengandung makna tidak ada perbedaan suku, agama. Kita semua sama, kebersamaan," katanya.‬

Sementara menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi, fly over Antapani dibuat berbeda dengan adanya lukisan mural. Ini dibuat, karena Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ingin semua bangunan infrastruktur yang dibangun di Kota Bandung tak hanya memiliki fungsi secara struktural saja. Namun, bangunan tersebut harus memberi keindahan, dan kenyamanan bagi semua masyarakat Kota Bandung.

"Kami ingin keindahan, struktur di Kota Bandung tak hanya untuk pelayanan fungsi struktural tapi harus ada estetikanya," katanya.

Jadi, kata dia, saat wisatawan datang ke Kota Bandung bisa melihat berbagai keunikan di Bandung. Bahkan, fly over Antapani ini bisa menjadi icon baru. "Ini, bisa menjadi trendsetter. Karena, di luar negeri pun sedang berkembang pembangunan jalan bisa dilihat juga dari sisi keindahannya," katanya.

‪Didi pun mengatakan, teknik bangunan dengan baja bergelombang pada Jembatan Layang Antapani ini merupakan yang pertama di Indonesia. Hal yang sama pun terjadi pada penggunaan beton bisa karena sebelumnya tidak pernah ada bangunan lain yang menerapkan teknis tersebut.‬

‪Menurut Didi, jembatang layang ini dibangun dengan biaya sebesar Rp 35 miliar yang berasal dari APBN Rp 21 miliar dan APBD Kota Bandung Rp 10 miliar. Sedangkan sisanya, berasal dari swasta berupa kebutuhan material.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement