REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginstruksikan menteri dan kepala lembaga terkait untuk menyelesaikan pembersihan pascabanjir bandang di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, dalam waktu empat hari ke depan.
"Wapres menginstruksikan empat hari ke depan, terhitung mulai hari ini, sumur-sumur dan lingkungan sudah bersih dari sampah banjir," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Posko Bantuan Sosial TNI di Kota Bima, NTB, Rabu (28/12).
Instruksi tersebut disampaikan Wapres Jusuf Kalla dalam rapat terbatas bersama Mensos, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Walikota Bima Muhammad Quraish, dan jajaran Pemerintah Daerah Kota Bima, di Balai Kota Bima, Selasa (27/12) kemarin. Wapres menggarisbawahi pentingnya ketersediaan air bersih karena saat banjir sumur-sumur menjadi tercemar.
"Pak JK minta semua sumur disedot karena anak-anak sudah kekurangan air bersih," ucap Mensos.
Selain itu, Mensos menambahkan bahwa Wapres juga meminta penambahan mini eskavator dan sekop untuk mengeruk sampah. "Akan ada penambahan lima ribu sekop, kalau mini eskavator saya belum tahu penambahan jumlahnya, yang jelas sekarang masih kurang," ujarnya.
Mensos melanjutkan, kementerian dan kepala lembaga akan mengerahkan segala daya dan upaya agar target pembersihan pada 1 Januari 2017 bisa tercapai. Banjir bandang yang terjadi lada 22 dan 23 Desember 2016 telah menyebabkan kerusakan fisik dan sekitar 8.800 orang mengungsi di 17 titik di lima kecamatan di Kota Bima.
Selain memimpin rapat terbatas rehabilitasi pascabanjir bandang, Wapres dan rombongan mengunjungi posko bantuan sosial (posko bansos) TNI di area gedung serba-guna Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Posko Bansos TNI tersebut memiliki tenda klinik umum, UGD, dan tenda rawat inap.