Rabu 28 Dec 2016 02:03 WIB

Jepang Duduki Peringkat Pertama WNA Terbanyak di Kota/Kab Bekasi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
Tenaga kerja asing  (ilustrasi)
Foto: Reuters/China Daily
Tenaga kerja asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Isu lonjakan Warga Negara Asing (WNA) asal Cina tidak tampak di Kota/Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Data Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi mencatat negara asal WNA terbanyak yang masuk ke Bekasi masih diduduki oleh Jepang dan Korea Selatan.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi, Sustrisno mengatakan jumlah WNA asal Cina di Kota/Kab Bekasi relatif sedikit. "Di Bekasi, WNA asal Cina relatif sedikit, tidak begitu banyak seperti di tempat lain. Yang paling banyak masih Jepang," kata Sutrisno, kepada Republika, Selasa (27/12).

Sampai dengan akhir tahun 2016, Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi mencatat ada 10.065 WNA yang datang ke Kota/Kab Bekasi. Sebanyak 9662 orang di antaranya berada di Kabupaten Bekasi, sisanya di Kota Bekasi. Mengingat Kota Bekasi bukan tujuan wisata atau pendidikan, kebanyakan WNA datang untuk bekerja, kunjungan usaha, survey lokasi usaha, atau transaksi bisnis.

Jepang masih menduduki peringkat pertama negara asal WNA terbanyak, disusul Korea Selatan, Cina, Malaysia, dan India. Data bulan Agustus 2016, jumlah WNA asal Jepang sebanyak 1320 orang, Korsel 1128 orang, sedangkan Cina di posisi ketiga hanya 280 orang.

Sutrisno menjelaskan, sejauh ini hanya ada satu perusahaan asal Cina di Kota/Kab Bekasi. Perusahaan tersebut berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dan bergerak di bidang otomotif. Hingga kini, lanjut Sutrisno, belum ditemukan ada kasus WNA ilegal asal Cina di wilayah kerjanya.

Untuk mengantisipasi lonjakan warga negara asing, pihaknya sudah membentuk Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang bertugas membantu kantor imigrasi mengawasi keberadaan WNA di wilayah masing-masing. Angka penindakan di Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi termasuk tinggi, baik deportasi maupun projustitia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement