REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tubagus Arif mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seharusnya mengadakan acara yang berkaitan dengan introspeksi diri untuk melewati malam Tahun Baru. Salah satunya, seperti doa bersama.
Komentar Tubagus tersebut bukanlah tanpa alasan. Sebab menurutnya saat ini, Indonesia sedang dilanda musibah seperti gempa di Aceh dan banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Harusnya dana (acara Tahun Baru) seperti itu kita salurkan saja kepada saudara-saudara kita yang ada di sana, kita urungkanlah niat itu karena manfaatnya kurang inilah ya besar terhadap masyarakat Jakarta," kata Tubagus saat dihubungi oleh Republika, Selasa (27/12).
Ia bahkan menegaskan jika acara Tahun Baru dibatalkan saja. "Acara dibatalkan dan anggarannya kita sumbangkan bersama rakyat jakarta untuk saudara kita yang ada di daerah-kena musibah," ujarnya
Ia berpesan jangan sampai masyarakat melakukan acara menyambut Tahun Baru dengan hura-hura. Namun disatu sisi, Tubagus mengatakan, saudara di daerah lain sedang mengalami musibah.
"Harusnya ibaratnya (ada) rasa empati bahwa itu adalah bagian dari suku kita yang sedang sakit dan seterusnya," katanya.
Sisi lain, ia ingin Pemprov DKI Jakarta memiliki kinerja yang lebih baik lagi di tahun depan. Hal tersebut ditujukan untuk pelayanan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah mengatakan acara ini memakan anggaran sebesar Rp 340 juta. Namun ada beberapa dukungan adari Biro KDH-KLN dan Biro Umum berupa panggung. "Ada juga CSR dari BUMD, Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan. Tidak dalam bentuk uang tapi aktivitas pembersihan kota. Pagi-pagi, kita harap sudah bersih," ujarnya.