REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan dua juta bibit kopi kepada 11 kepala daerah penghasil kopi di Jawa Barat. Bibit kopi ini langsung diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (27/12).
Heryawan mengatakan benih kopi ini nantinya akan dibagikan kepada kelompok tani untuk ditanam di daerah masing-masing. "Penyerahan 2 juta bibit kopi kepada para kelompok tani di 11 kabupaten yang membidangi kopi. Memang sudah sejak tahun 2014 ada program bagi-bagi kopi," kata Heryawan.
Gubernur menyebutkan pembagian bibit ini agar kopi asli Jawa Barat bisa semakin berkembang. Setelah sebelumnya sempat ditinggalkan masyarakat karena banyak kopi dari daerah lain yang lebih terkenal.
Namun, lambat laun akhirnya kopi asli Jawa Barat yang disebut Java Preanger ini kembali menarik perhatian masyarakatnya. Petani pun kembali menggalakan penanaman kopi.
Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, Aher pun dengan bangga mengatakan peminat Java Preanger sudah mendunia. Sejak 2013, Jawa Barat terus mengekspor kopi Java Preanger.
"April 2016 festival kopi di Atlanta ada 20 kopi terbaik di dunia oleh para crew greader, yang bisa mencium kopi.Munculah 20 kopi terbaik didunia, 6 diantaranya adalah kopi preanger," ujarnya.
Java Preanger disebutnya adalah kopi arabika terbaik. Bahkan bisa lebih baik dibanding kopi-kopi yang lainnya. Ia pun mengaku ingin pemberian bibit dapat diperbanyak. Namun, disisi lain Jabar sendiri kekurangan sertifikator, sehingga penyerahan benih kopi terbatas.
Saat ini, luas tanaman kopi di Jawa Barat seluas 37.252 hektar, dengan potensi lahan seluas 50.000 hektar, dan bisa dimaksimalkan hingga 200.000 hektar. Dan tersebar di 11 kabupaten/kota di antaranya Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya,dan Kabupaten Ciamis.