Selasa 27 Dec 2016 14:27 WIB

Aher Minta Masyarakat Deteksi Dini Teroris

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ilham
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Foto: Mahmud Muhyidin
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pascapenggerebekan sejumlah teroris di Purwakarta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengimbau masyarakat untuk membantu mengantisipasi pergerakan teroris. Pasalnya, teroris yang kerap tinggal di suatu tempat tidak diketahui warga sekitar akan merencanakan tindakan teror.

Aher mengatakan, masyarakat sekitar yang bersentuhan langsung dapat membantu mendeteksi sejak dini. Sebelum aksi tidak bertanggungjawab para teroris dilakukan.

Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, ujar pria yang akrab disapa Aher ini dapat membantu pihak kepolisian untuk mengungkap pergerakan teroris.

"Ketika kita menghadapi hal itu di lapangan, misal ada yang kontrak, sewa rumah, laporkan ke aparat biar deteksi dini," Kata Gubernur di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (27/12).

Aher pun meminta masyarakat untuk tidak panik dengan berbagai aksi teror yang diungkap polisi belakangan ini. Keberhasilan ini menjadi bukti kesigapan aparat untuk terus melindungi masyarakat.

Ia pun mengapresiasi kinerja aparat kepolisian untuk menjaga agar Jawa Barat tetap kondusif. "Kita apresiasi kepolisian, jelang natal dan Tahun Baru sejumlah calon aksi digagalkan polisi dan TNI. Selalu ada peningkatan dengan Polri dan TNI full untuk amankan pergantian tahun ini," katanya.

Ia pun meminta masyarakat juga berhati-hati akan bahaya pemahaman radikal. Karena sejatinya, terorisme itu tidak dibenarkan di manapun.

Bahkan secara agama, ujarnya, akal radikal sangat terlarang. Tidak seperti pemahaman para pelaku teror yang menganggap aksi pengeboman sebagai jihad untuk mendapatkan surga. "Itu terlarang. Oleh karena itu tidak rela ada tindakan teroris di Jabar juga di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Densus 88 membekuk teroris di sebuah rumah apung di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Dari empat tersangka, dua orang meninggal dunia karena melawan petugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement