REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kondisi Kota Bima terus membaik. Banjir yang melanda beberapa hari terakhir berangsur-angsur surut. Akses jalan di Jembatan Padolo yang sempat tak bisa dilewati kini sudah berjalan normal. Aktivitas warga saat ini, selain membersihkan rumah juga mencari bantuan.
Ramlah misalnya. Warga Kampung Sumbawa, Kelurahan Tanjung ini mengatakan kampungnya belum tersentuh bantuan dari siapa pun. Padahal, dia dan bersama warga lain di Kampung Sumbawa ini mengaku sudah tidak punya apa-apa lagi setelah seluruh barangnya hanyut terbawa banjir. "Belum ada (bantuan) masuk, kita butuh air bersih dan air mineral," katanya.
Banyak juga warga yang turun ke jalan untuk meminta sumbangan dari para pengguna jalan seperti yang tampak di Jembatan Padolo, di mana para pemuda dengan kotak seadanya meminta sumbangan. Pun dengan sejumlah tulisan di sejumlah ruas jalan di Kota Bima seperti papan bertuliskan "Tolong Kami Lapar" yang terpampang di Kelurahan Pane yang hingga siang tadi masih terendam banjir.
Tak hanya anak muda, inisiatif meminta bantuan di Jalan Sultan Muhammad Salahuddin juga dilakukan seorang ibu dengan membawa kotak seadanya. "Om Sumbangan Om," ucap dia menyapa setiap pengendara yang lewat. Teriknya matahari di Kota Tepian Air dimanfaatkan sejumlah warga untuk menjemur barang-barang yang terendam air seperti pakaian, karpet, sofa, hingga kasur.
Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi NTB Lalu Gita Ariyadi mengatakan, bantuan logistik tidak ada yang menumpuk. "Barang masuk dicatat, langsung didistribusikan ke kelurahan-kelurahan sesuai pengaturan petugas," ujarnya, Ahad (25/12).
Bahkan, ia katakan, ada juga masyarakat yang spontan datang ke Posko Utama Darurat Bencana di Kantor Wali Kota Bima dan tetap dilayani petugas. "Alhamdulillah dilayani juga dan dijelaskan bahwa daerahnya juga sudah didistribusikan logistik," lanjutnya. Selain itu, lanjutnya, sumbangan logistik ada juga yang langsung diserahkan oleh pemberi bantuan ke masyarakat.