Ahad 25 Dec 2016 16:39 WIB

Pergerakan Tanah Ancam Rusak Puluhan Rumah di Banyumas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Dampak pergerakan tanah, ilustrasi
Foto: Mahmud Muhyudin
Dampak pergerakan tanah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Hujan deras telah menyebabkan sejumlah rumah di Dusun Cilaku Desa Karangendep Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, mengalami kerusakan. ''Pergerakan tanahnya tidak berlangsung sekaligus. Tapi perlahan-lahan, dan sampai sekarang sudah tiga rumah yang mengalami kerusakan,'' kata Ketua Tim Reaksi Cepat BPBD Banyumas, Kusworo, Ahad (25/12).

Dia menyebutkan, pergerakan tanah di dusun tersebut dilaporkan berlangsung sejak Kamis (22/12) saat hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Banyumas. Namun saat itu, pergerakan tanah tidak terlalu dirasakan masyarakat.

Baru pada keesokan harinya, adanya pergerakan tanah makin terlihat dan pada Ahad (25/12), sudah ada tiga rumah yang bangunan tembok dan lantai rumahnya mengalami keretakan cukup lebar. Rumah tersebut antara lain, rumah Suparno (51 tahun) yang dihuni tiga jiwa, Siam (27 tahun) yang dihuni empat jiwa, dan Tarni (43 tahun) yang dihuni tiga jiwa.

''Rumah Suparno yang terbuat dari bangunan tembok permanen mengalami keretakan di bagian lantai dan dinding hingga 10 cm. Sedangkan bangunan lain yang lantainya belum disemen, tanahnya juga terlihat retak lebar dan terancam merobohkan rumah,'' ujarnya.

Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Adi Chandra menyatakan, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, maka terhadap rumah-rumah yang kondisinya mengkhawatirkan, diputuskan untuk direlokasi ke tempat yang aman. ''Kami dari Tagana, Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas dan warga, bergotong royong merelokasi tiga rumah ke lokasi aman Ahad (25/12),'' ujarnya.

Namun dia menyebutkan, selain tiga rumah yang terdampak bencana tanah bergerak tersebut, sebenarnya masih ada 37 rumah lain yang dikhawatirkan bisa terdampak pergerakan tanah tersebut. ''Seluruh rumah tersebut berada di zona yang mengalami retakan, sehingga bila retakan terus terjadi maka rumah-rumah tersebut pasti terkena dampaknya,'' ujarnya.

Untuk itu, Adi menyatakan, rumah-rumah tersebut sebaiknya direlokasi ke tempat yang aman. ''Bila dibiarkan warga menempati rumah tersebut, resikonya sangat tinggi,'' ujarnya.

Dari penatauan di lokasi, saat ini sudah ada beberapa retakan terlihat di dusun tersebut. Retakan terpanjang mencapai panjang 500 meter, dengan lebar  10-30 cm. Sedangkan luas areal yang terdampak retakan mencapai lahan seluas 5 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement