Sabtu 24 Dec 2016 18:54 WIB

Relawan Bencana di Kabupaten Tasik Minim

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Warga bersama relawan bergotong royong / Ilustrasi
Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga bersama relawan bergotong royong / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengakui minimnya jumlah relawan bencana. Padahal terdapat 39 kecamatan dan 351 desa yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dengan bermacam potensi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin mengatakan relawan yang ada saat ini hanya berkisar beberapa orang saja di setiap kecamatan. Padahal, idealnya jumlah relawan di setiap desa minimal 20 orang agar bisa disebut desa tangguh.

"Mengingat bencana longsor, gerakan tanah, gempa bumi, gunung api, tsunami, dan lainnya mengancam di sana, sedangkan jumlah orang yang terlatih untuk memberikan penanganan sangatlah sedikit. Idealnya di setiap desa ada 20 relawan atau 80 persen desa dari 351 desa yang ada dibentuk desa tangguh," katanya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya, desa tangguh bencana yang ada saat ini baru sepuluh desa yang memiliki 30 relawan dan 30 orang pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Dari sepuluh desa tangguh tersebut, empat diantaranya merupakan bentukan BPBD dengan anggaran APBD Kabupaten Tasikmalaya, tiga dibentuk International Organization for Migration (IOM), dan sisanya dibentuk dengan biaya dari APBN.

"Saat ini kami memiliki 1.080 relawan dari masyarakat dan 250 relawan santri, namun memang dirasakan masih sangat kurang mengingat luas wilayah yang besar dan potensi bencana dengan berbagai enis resiko bencananya ada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement