REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Banjir masih menyelimuti Kota Bima, Provinsi NTB pada Sabtu (24/12) pagi. Pantauan Republika.co.id, sejumlah titik di Kelurahan Sadia, Kota Bima, air masih menggenangi sejumlah ruas jalan. Tampak juga sisa-sisa sampah yang menumpuk di pinggir jalan usai banjir bandang yang melanda kota ini pada Rabu dan Jumat kemarin.
Tak ada aktivitas selain bahu membahu membersihkan sisa sampah yang terlihat hari ini. Gedung-gedung perkantoran, sekolah, dan usaha lumpuh total. Pukul 10.28 Wita, gerimis mulai membayangi Kota Bima.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Muhammad Rum menyampaikan, jumlah keseluruhan korban banjir Bima sebanyak 105.758 jiwa, dan mengungsi 104.378 jiwa. Korban berasal dari 5 Kecamatan dengan 33 kelurahan yang terdampak banjir.
"Pengungsi sudah mulai kembali kerumah masing-masing. Perkantoran dan sekolah diliburkan. Aktivitar pasar belum ada," katanya, Sabtu (24/12).
Rum menyampaikan, hingga saat ini ada satu korban luka-luka dan tidak ada korban meninggal atas banjir bandang tersebut. Banjir juga merusak sejumlah fasilitas kesehatan di empat puskesmas, 29 pustu, 29 polindes dan 1 kantor labkesda.
Dia menambahkan, sejumlah upaya terus dilakukan tim gabungan darurat bencana seperti tim SAR yang fokus membantu evakuasi warga, kemudian tim lain mendistribusikab bantuan pangan melalui kelurahan, membuka dapur umum lapangan di 4 lokasi ( TNI, Dinsos dan BPBD), dan rencana akan dibuka lagi dumlap 2 lokasi (PMI).
"BPBD Provinsi bantuan pangan 3 truk dan 1 paket obat untuk korban banjir. BPBD Kab. Dompu bantuan logistik 1 truk. BPBD Kabupaten Sumbawa Barat bantuan logistik 2 truk. Pemprov NTB memberikan bantuan Rp 4,2 miliar yang difokuskan untuk pangan dan logistik dan BNPB bantuan dana siap pakai Rp 200 juta," lanjutnya.
Rum menyampaikan kendala terbesar saat ini ialah aliran listrik yang masih padam dan jaringan Telkom PSTN selular yang juga belum pulih.