REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramainya media sosial dengan meme dan lelucon yang menggunakan jargon 'Om Telolet Om', diyakini membuat eksistensi bus antara kota kembali muncul. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, hikmah di balik fenomena telolet ini adalah kecintaan masyarakat terhadap bus kembali digugah.
Bahkan, Budi juga mengungkapkan rencananya untuk membuat 'Kontes Telolet' bagi bus-bus yang memakai klakson dengan bunyi telolet terunik. Kontes rencananya akan diadakan di Monas atau Ancol.
Namun, meski ia memberikan apresiasinya terhadap bus yang memodifikasi klaksonnya sehingga menghibur, Budi tetap mengimbau masyarakat agar tetap mengutamakan keselamatan dalam meminta 'telolet'.
"Telolet kan kita senang. Apalagi saya senang musik. Itu menghibur. Jadi saya pikir kreativitas yang bagus ini harus dikembangkan dengan bagus. Bahkan nanti Kemenhub akan kerja sama dengan pihak tertentu untuk mengadakan kontes telolet. Kalau mungkin kita bikin DJ telolet dalam waktu 3 minggu," ujar Budi, Jumat (23/12).
Budi mengatakan, apresiasi yang diberikan pemerintah kepada fenomena 'telolet', harus diikuti masyarakat dengan menaati rambu-rambu lalu lintas. Budi menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh membahayakan dirinya dan keselamatan bus yang melintas dengan meminta telolet di tengah jalan raya.
Selain itu, Budi mengingatkan pemilik bus dan pengemudi bus agar tidak menggunakan telolet dengan desibel (intensitas suara) tinggi. "Itu (telolet) dilarang kalau desibel melebihi. Kalau desibel tertentu gapapa. Yang kita imbau itu jangan dilakukan di tengah jalan," ujar Budi.