REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Siti Isrina Oktavia Salasia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan sebanyak 20 ribu dokter hewan. Jumlah itu yang akan disebar di seluruh Indonesia.
"Saat ini jumlah keseluruhan dokter hewan di Indonesia sekitar 12.500 orang," ujar dia saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (22/12).
Sisanya, kata dia, tentu saja masih banyak peluang untuk mengisi kekurangan dokter hewan yang dibutuhkan. Apalagi saat ini, jumlah kampus yang memiliki fakultas kedokteran hewan di Indonesia hanya sekitar 11 perguruan tinggi.
Ia menjelaskan, kebutuhan dokter hewan sangat mendesak diwujudkan. Sebab dokter hewan berperan besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui konsumsi daging hewan yang sehat dan terjaga kualitasnya. Menurut dia, tanpa kehadiran dokter hewan maka akan sulit menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi daging hewan. Apalagi kini, semakin banyak penyakit hewan yang ditemukan. Sehingga menjadi penting untuk mengawasi peredarannya sejak dari hulu hingga hilir.
Peran dokter hewan sangat penting, dan diharapkan bisa mengawasi peredaran daging hewan sejak dari hulu hingga hilir. "Sejak dari pembibitannya hingga ke meja konsumen. Sehingga tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bisa dijaga serta ditingkatkan. Karena itu, kebutuhan pengadaan dokter hewan di seluruh Indonesia, sangat mendesak dilakukan," papar Siti.