REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polda Daerah Istimewa Yogyakarta mulai melaksanakan Operasi Lilin Progo untuk pengamanan perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Salah satu fokus pada antisipasi aksi terorisme.
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Polisi Ahmad Dofiri mengatakan, terorisme menjadi salah satu fokus dalam operasi Lilin Progo 2016. "Dari hasil pengungkapan kasus terorisme beberapa waktu terakhir, sasaran aksi teror bukan lagi objek vital pemerintah atau pusat keramaian tetapi polisipun, kini menjadi sasaran para pelaku teror" katanya, Kamis (22/12).
Menurut dia, dalam Operasi Lilin Progo 2016, Polda DIY menerjunkan 1.700 anggota dari seluruh satuan fungsi Polri. "Secara teknis, aparat berseragam akan ditugaskan untuk berada di lokasi-lokasi tertentu, petugas yang tidak berseragam dinas, juga ditempatkan untuk melakukan pengamanan objek dan aparat kepolisian," katanya.
Ia mengatakan, kepada anggota yang bertugas juga diimbau untuk lebih waspada dalam bertugas, mengingat perkembangan terakhir, sejumlah pos keamanan juga menjadi sasaran teror. "Selain mengamankan masyarakat anggota juga harus mengamankan dirinya sendiri. Ini yang sulit," katanya.
Kapolda mengatakan, dalam pelaksanaan perayaan Natal, sejumlah gereja yang mengelar misa atau kebaktian akan diberlakukan penjagaan dan sebelum kegiatan berlangsung akan dilakukan sterilisasi di sejumlah gereja. "Kami sudah menyiapkan tim penjinak bom atau Jibom dari Gegana Satuan Brimob," katanya.