REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapoli Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan fokus pengamanan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru akan dipusatkan di dua provinsi, yakni Jakarta dan Bali. Ia menyebut, kedua provinsi itu kerap menjadi sasaran ancaman terorisme jelang perayaan dua hari besar tersebut.
"Jakarta dan Bali itu target tradisional mereka," kata Tito di Kantor Presiden, Kamis (22/12).
Lokasi yang akan diamankan antara lain rumah ibadah serta tempat-tempat keramaian. Khusus rumah ibadah, Tito menyebut Polri akan melibatkan organisasi kemasyarakatan antara lain Banser dan pemuda gereja.
Adapun personel keamanan yang akan diturunkan sekitar 100 ribu orang, yang terdiri dari anggota kepolisian 85 ribu personel serta anggota TNI 15 ribu personel. Selain itu, ada sekitar 50 ribu petugas lain yang juga akan bertugas jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Mereka berasal dari Linmas, Satpol PP, petugas lalu lintas dan petugas kesehatan.
"Jumlahnya meningkat sedikit dari tahun lalu karena jumlah penduduk kan juga bertambah," ujar Kapolri.