Kamis 22 Dec 2016 17:47 WIB

BTS Telkomsel di Bima Mulai Beroperasi Kembali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang petugas Telkomsel bersama pemudi Alor mencoba layanan data pada selular di dekat base transceiver station (BTS),
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang petugas Telkomsel bersama pemudi Alor mencoba layanan data pada selular di dekat base transceiver station (BTS),

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hujan deras yang melanda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (21/12) menyebabkan banjir bandang. Ribuan rumah di sejumlah kecamatan terendam air, listrik mati, dan jaringan telekomunikasi sejumlah operator sempat terputus.

General Manager ICT Operation Telkomsel Regional Bali dan Nusa Tenggara, Danny A Triawan mengatakan sebanyak 27 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Kota Bima saat ini sudah beroperasi kembali. Pihaknya masih terus berupaya menambah terus BTS on-air yang ada di wilayah tersebut agar layanan komunikasi bisa digunakan seluruh masyarakat Bima.

"Telkomsel tengah berupaya menghidupkan BTS yang ada di Kota Bima meskipun kondisinya PLN mati. Semua perangkat Telkom juga mati karena kantor Telkom terkena banjir," kata Danny kepada Republika, Kamis (22/12).

Jaringan fiber optic Telkomsel yang melayani Nusa Tenggara Timur (NTT) via Bima, kata Danny juga terdampak banjir, sehingga layanan komunikasi di provinsi tetangga tersebut ikut terganggu. Meski demikian, NTT saat ini sudah terlayani dengan layanan 2G untuk sementara waktu.

"Layanan 3G dan 4G masih terganggu. Semoga siang ini NTT sudah normal dan menyusul seluruh area Bima," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB menyebutkan ada lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2 meter. Wilayahnya meliputi Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat dan Punda.  Banjir di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, dan Pena Na'e mencapai dua meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement