REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi NTB Yusron Hadi mengatakan, Gubernur NTB Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi telah menetapkan situasi darurat bencana untuk Kota Bima dan Kabupaten Bima. Keputusan ini diambil usai mendengar laporan langsung dari Wali Kota Bima dan Bupati Bima pasca banjir bandang.
"Dalam pertemuan di kantor Wali Kota Bima, Pak Gubernur langsung menetapkan situasi darurat bencana di kedua wilayah tersebut," katanya, Kamis (22/12).
Gubernur NTB juga menginstruksikan agar segera dilakukan pembersihan menyusul mengingat masih banyaknya endapan lumpur dan barang-barang yang berserakan. "Pembersihan sisa lumpur dan kotoran lainnya sangat penting guna memulihkan rasa trauma warga pascabanjir bandang," lanjutnya.
Yusron memaparkan, banjir besar di Bima diakibatkan luapan air dari wilayah dataran tinggi karena intensitas hujan yang ekstrem sehingga sarana irigasi dan drainase tidak punya kemampuan dan kapasitas menyalurkan debit air yang demikian besar. Dia menerangkan, curah hujan kemarin memang sangat ekstrim, dari yang biasanya 50 mm per hari, menjadi sampai 200 mm per hari.
"Tidak pernah sebesar seperti saat ini dan luas cakupan wilayah yang terkena dampak banjir," ungkapnya.
Gubernur NTB yang juga didampingi Kapolda NTB Brigjen Umar Septono, Danrem 162/WB Kolonel Inf Farid Makruf, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windia, Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik, serta Kadis PU Wedha Magma Ardi telah bertemu langsung dengan warga dan menyalurkan bantuan berupa family kit, makanan, terpal, dan matras.
"Tak lupa, Pak Gubernur menyerahkan dana senilai Rp 200 juta kepada para warga yang terdampak banjir bandang itu," lanjutnya.
Dengan mengenakan sepatu boot, Zainul Majdi juga meninjau langsung lokasi terparah akibat banjir di kelurahan Lara dan jembatan Kodo yang menghubungkan Kota Bima dan Kecamatan Sape di Kabupaten Bima yang kini terputus. "Pak Gubernur telah menginstruksikan Kepala Balai Jalan Nasional wilayah NTB Nikmatullah membuat jembatan alternatif agar bisa dilalui kendaraan yang bisa menghubungkan kedua wilayah dan juga memudahkan bantuan masuk," katanya menambahkan.