Kamis 22 Dec 2016 12:38 WIB

Pramuka Tanam 2.000 Pohon di Lereng Gunung Papandayan

Pramuka tanam 2.000 pohon di lereng Gunung Papandayan
Foto: Gerakan Pramuka
Pramuka tanam 2.000 pohon di lereng Gunung Papandayan

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Berjarak kurang lebih 45 kilometer dari Kota Garut, lereng Gunung Papandayan dengan ketinggian 2665 MDPL, menjadi lokasi strategis bagi 350 anggota Pramuka untuk melakukan aksi penanaman 2000 pohon.

Penanaman pohon menjadi salah satu dari rangkaian kegiatan Kemah Bakti Pramuka Peduli yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Bidang Abdimasgana dan Lingkungan Hidup di Desa Sukawargi Kecamatan Cisurupan Garut.

"Kita ingin menanam pohon menjadi agenda wajib Pramuka dalam setiap mengadakan kemah‎. Ini sebagai wujud komitmen Gerakan Pramuka untuk ikut serta bersama pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan," ujar Kepala Biro Abdimasgana dan LH Kwarnas Yusuf Taoziri, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12).

Menurutnya, di era kepemimpinan Adhyaksa Dault sebagai Ketua Kwarnas, kepedulian terhadap lingkungan terus ditingkatkan, seperti kampanye penanaman pohon disetiap kegiatan Pramuka tingkat nasional.

"Seperti terakhir, kemarin kita menanam 2.000 pohon di acara Kemah Pertinas SBH di Blitar, dan Kemah Budaya Bangka Blitung," jelasnya.

Ia menuturkan, penanaman pohon penting dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya bencana alam. Sebab, diketahui bersama pada September 2016 telah terjadi banjir bandang di Garut yang banyak menelan korban jiwa, merusak dan menghanyutkan banyak bangunan.

"Kita tahu, bencana longsor banjir bandang itu terjadi menyusul kerusakan alam ‎karena penebangan liar dan alih fungsi lahan yang berkelanjutan," jelasnya.

Banjir bandang di Sungai Cimanuk Garut ‎salah satu penyebabnya karena hal tersebut. Karena itu, penanaman pohon akan dilakukan di hulu Sungai Cimanuk yang berada di lereng Gunung Papandayan. Ada dua pohon yang akan ditanam, yakni pohon kalices dan alpukat.

Koko KR dari Komunitas Pohon Indonesia yang menjadi pembicara dalam materi Monitoring Penanaman Pohon di kemah ini mengatakan, penanaman pohon penting karena satu pohon bisa menghasilkan 1,2 kilogram oksigen yang bisa bermanfaat untuk dua orang dewasa.

"Kita bisa hidup karena ada oksigen. Oksigen dihasilkan dari pohon, kalau tidak pohon atau pohon terus berkurang bagaimana manusia dalam alam ini bisa hidup," ujar Kak Koko.

Indonesia harusnya patut bersyukur karena masuk dalam wilayah yang terkena garis khatulistiwa. Artinya dengan suhu tropis ini, wilayah Indonesia menjadi subur dan sangat mudah untuk menanam pohon. Namun Koko menyayangkan luas hutan Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkurang.

Bahkan, lanjut dia, data terakhir disebut luas hutan Indonesia saat ini kurang lebih hanya mencapai 80-90 juta hektar. Padahal pada saat tahun 1965 hutan Indonesia masih cukup besar sekitar 170 juta hektar. "Sekarang sudah habis karena penambangan liar, banyak gunung-gunung gundul tidak ada pohon," jelasnya.‎

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement