Rabu 21 Dec 2016 22:48 WIB

Siklon Tropis Yvette Picu Banjir Bandang di Bima dan Sumbawa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.
Foto: dok. BPBD
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan siklon tropis Yvette lah yang menyebabkan hujan deras di wilayah Indonesia bagian selatan. Akibatnya siklon tropis ini memicu hujan dengan curah yang sangat ekstrim di beberapa wilayah di NTB, diantaranya Bima dan Sumbawa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan saat ini posisi siklon tropis Yvette berada di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar 620 km sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak Utara Timur Laut.

"Melihat besaran dan tingginya banjir yang melanda Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima tentu dipicu curah hujan yang ekstrem pada Selasa hingga Rabu pagi (20-21/12). Selain itu Kota Bima berada pada topografi cekungan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/12).

BMKG juga telah memprediksi adanya  siklon tropis inu pada Kamis (22/12). Kini siklon ini masih berada di Samudera Hindia sekitar 590 km sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak Timur Laut dan kekuatan 85 km per jam (45 knot).

Dengan kondisi tersebut maka siklon tropis Yvette ini akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jawa Timur bagian Timur dan Selatan, Bali, NTB dan NTT.

Selain itu gelombang laut dengan ketinggian antara 2.5 - 4.0 meter di wilayah Laut Jawa bagian tengah dan timur, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB,  Selat Bali bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores bagian barat.

"Gelombang laut dengan ketinggian lebih dari 4.0 meter di wilayah Samudera Hindia selatan Bali hingga NTT," katanya.

Kondisi tersebut tentu akan berpotensi dapat menambah volume banjir. Hingga malam ini (21/12) kondisi banjir masih merendam Bima. Listrik padam dan komunikasi sulit dilakukan. Bandara Bima belum dapat digunakan karena terendam banjir. Lima penerbangan hari inu dibatalkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement