Rabu 21 Dec 2016 18:59 WIB

Banjir Bima Buat Penerbangan Tertunda

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Indira Rezkisari
 Banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/12).
Foto: BPBD Nusa Tenggara Barat
Banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Banjir besar yang melanda di Kota Bima dan Kabupaten Bima membuat jalur penerbangan ke Bima terganggu. Bandara yang terendam banjir membuat pesawat tidak bisa mendarat atau lepas landas.

"Penerbangan dari Mataram ke Bima belum dapat dilakukan karena bandara terendam banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/12).

General Manager Bandara Internasional Lombok I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, cuaca buruk yang terjadi di Pulau Sumbawa membuat tertundanya sejumlah penerbangan. "Keberangkatan ada lima yang tertunda, sementara kedatangan ada empat penerbangan (tertunda)," ungkapnya. 

Ia menambahkan, pesawat Garuda Indonesia 7024 pun terpaksa harus kembali ke Lombok, meski sudah terbang sebanyak dua kali ke Bima. Pasalnya, cuaca buruk tak memungkinkan untuk bisa mendarat di Bima. 

Mengenai penundaan, ia belum bisa memastikan akan berlangsung hingga kapan lantaran masih melihat perkembangan cuaca yang ada saat ini. "Kami berharap kondisi alam segera membaik," lanjutnya. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum mengatakan, hujan deras yang merata di Bima dan Sumbawa menyebabkan banjir besar di beberapa daerah.  "Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB pada Rabu (21/12) pukul 03.00 Wita," katanya. 

Ia merinci, lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2 meter meliputi Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat dan Punda. Sedangkan, tinggi banjir di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Na'e mencapai dua meter. 

"Ribuan rumah terendam banjir. Masyarakat dievakuasi. Tahanan di LP Kota Bima juga dievakuasi karena terendam banjir," lanjutnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement