Rabu 21 Dec 2016 17:03 WIB

Dede Yusuf: Pramuka Bisa Jadi Wakil BPOM di Sekolah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Angga Indrawan
Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memusnahkan ribuan produk ilegal di Jawa Barat yang berhasil disita selama periode Januari hingga pertengahan Desember 2016 di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/12). Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf pun hadir dan ikut memusnahkan produk ilegal tersebut.

Dede menilai pengawasan makanan berbahaya juga harus difokuskan di sekolah-sekolah. Pasalnya selama ini banyak jajanan yang dimakan siswa mengandung zat berbahaya. Dede mengusulkan adanya perwakilan BPOM di sekolah untuk membantu mengawasi jajanan yang dijual bagi siswa. Salah satunya bekerja sama dengan anggota Pramuka yang ada di sekolah.

"Artinya jika kita menaruh tangan-tangan di sekolah maka itu bisa menjadi akses Badan POM dengan komunitas tersebut untuk memberikan sharing informasi. Pramuka akan coba masuk di situ," kata Dede di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/12).

Anggota Pramuka tersebut bisa menjadi duta untuk mengawasi jajanan sekolah. Jika ditemukan jajanan berbahaya, mereka bisa melaporkan langsung ke pihak sekah. Mereka juga dikatakan Dede menjadi wakil untuk menyampaikan kepada BPOM temuan di lapangan. Sehingga informasi bisa disampaikan dan ditindaklanjuti dengan cepat.

Dede menuturkan nantinya anggota Pramuka di sekolah yang menjadi duta pengawas makanan akan diberikan pelatihan. Untuk mengetahui cara mengenal dan mengecek makanan yang mengandung zat berbahaya. "Nanti ada pelatihan. Mulai dari penggalan, SMP, hingga penegak. Targetnya 1.000 sekolah bisa dilatih," ujarnya. Ia berharap duta pengawas makanan dapat menyosialisasikan kepada teman-temannya. Agar berhati-hati saat membeli jajanan di sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement