Selasa 20 Dec 2016 14:44 WIB

Warga Pidie Jaya Masih Enggan Tinggal di Rumah

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
Sekolah darurat Rumah Zakat di Kabupaten Pidie Jaya. Anak-anak disana diberi trauma healing seperti dongeng dan games.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Sekolah darurat Rumah Zakat di Kabupaten Pidie Jaya. Anak-anak disana diberi trauma healing seperti dongeng dan games.

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Warga korban bencana di Kabupaten Pidie Jaya masih enggan menempati kembali rumah hingga Selasa, (20/11) akibat khawatir gempa susulan. Alhasil mereka tinggal sementara di tenda-tenda darurat.

Salah satunya, warga Desa Beringin Kecamatan Meureudu, Salma, yang memilih tinggal di bagian luar rumah. Kata dia, rumahnya sudah mempunyai tingkat kemiringan cukup parah. Sehingga ia dan tujuh anggota keluarganya khawatir tertimpa bangunan jika rumah roboh. Selain itu, ia dan keluarganya juga khawatir bahwa suatu saat gempa susulan kembali datang. "Takut rumah roboh sama gempa susulan, jadi saya sekeluarga tinggal di tenda di luar rumah," katanya pada Republika.

Nasib senada disebutkan warga lainnya, Anggi yang belum mau kembali ke rumah meski gempa susulan berangsur hilang. Ia memilih bertahan di posko pengungsian bersama anaknya ketimbang nekat mengambil resiko menjadi korban gempa susulan. "Masih takut ke rumah, jadi saya tinggal di posko sama anak dan suami," ujarnya.

Sebelumnya, pada 7 Desember, sebuah gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya , Aceh pada pukul 5.03.36 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 18 kilometer tenggara Sigli, Pidie dan 2 kilometer utara Meureudu, Pidie Jaya pada kedalaman 15 km. Pusat gempa yang berada di daratan menyebabkan gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami. Gempa juga terasa di kabupaten tetangga seperti Pidie , Bireuen , hingga sampai ke Banda Aceh, Langsa , dan Pulau Simeulue .

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sedikitnya 101 orang meninggal dunia akibat gempa ini. Sementara, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh menyatakan keadaan tanggap darurat provinsi untuk penanganan pascagempa di tiga kabupaten, yaitu Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen hingga 20 Desember.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement