REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Stasiun Klimoatologi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakart5a, Joko Budiyono mengatakan, angin kencang yang merobohkan baliho Pilkada Kota Yogyakarta dan menewaskan seorang pengendara yang melintas memiliki kecepatan 20-25 knot/jam.
"Itu sudah masuk kategori tinggi," ujarnya saat dihubungi, Senin (19/12).
Angin kencang semacam itu diprediksikan akan terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya hingga dua-tiga hari kedepan. Sebab, kata Joko, saat ini di9 Selatan Pulau Jawa tengah ada tekanan udara rendah sehingga arah angin menuju ke Yogyakarta.
"Kita berada di belokan angin dan banyak penumpuka awan," ujarnya.
Fenomena ini kata dia, terutama banyak terjadi pada siang hari. Tanda-tanda angin kencang sendiri menurutnya bisa dirasakan saat ada fenomena panas dengan cepat pada pagi hari dan siangnya akan muncul angin kencang disertai munculnya awan.
Karenanya pihaknya kata Joko, mengimbau kepada masyarakat yang memiliki pohon untuk memangkas sejumlah ranting yang dikhawatirkan akan patah saat angin kencang menerpa. "Kita juga imbau pemilik baliho besar untuk melakukan pengecekan, melakukan perbaikan terutama pada baliho yang sudah tua," katanya.
Sebab jika angin kencang menerpa, baliho tersebut akan rawan roboh dan dikhawatirkan akan menelan korban jiwa lagi. "Jangan sampai terjadi korban meninggal akibat baliho ambruk," katanya.